HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 11 Desember 2016

Khotbah Minggu, 11 Desember 2016

BERJALAN DI ATAS BADAI
Ayat Pokok: Matius 14:22-33
Oleh: Ev. Yermia M. Kristanto
 
Badai menakutkan banyak orang.  Kehadirannya membawa kehancuran dahsyat; memorak-porandakan apapun yang dihampirinya.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Badai” berarti  “angin kencang yang menyertai cuaca buruk (yang datang dengan tiba-tiba) berkecepatan sekitar 64—72 knot; topan.”

Berjalan Di Atas Badai
Di tengah gelombang angin sakal yang mengombang-ambingkan perahu, kira-kira pukul 3 pagi murid-murid melihat Yesus berjalan di atas air!  Bukan berjalan di atas air yang tenang, melainkan air yang bergelora karena hempasan badai!  Dan Ia berkata, “Tenanglah!  Aku ini, jangan takut!”

Puji Tuhan!  Di manapun kita ada, di tengah badai dahsyat sekalipun, kehadiran Yesus mengusir rasa takut!  Kesaksian raja Daud: “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” – Mazmur 23:4.

Mujizat Di Tengah Badai
“Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”   Kata Yesus: “Datanglah!”  Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.”

Percayakah saudara, ada mujizat di tengah badai?  “Matamu akan melihat dan kamu sendiri akan berkata: “TUHAN maha besar sampai di luar daerah Israel” – Maleakhi 1:5.

Puji Tuhan!  Saudara dan saya akan melihat bahkan mengalami mujizat di tengah badai yang mengombang-ambingkan perahu kehidupan kita! 

Tuhan mengundang Petrus untuk datang kepadaNya.  Petrus pun turun dari perahu.  Dan sepanjang matanya tertuju hanya kepada Yesus, ia menjadi satu-satunya manusia yang pernah berjalan di atas air yang bergelora akibat badai! 

Sukses
Suka tidak suka, badai pasti menyapa kehidupan manusia!  Menjalankan perintah Tuhan, bukan berarti bebas dari badai!  Murid-murid taat pada perintah Yesus: naik ke perahu dan bertolak ke seberang.  Namun, “Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.”

Tiga sikap manusia saat menghadapi badai:

  1. Lari menghindar;
  2. Tenggelam, sebab tidak siap dan tidak tahu harus berbuat apa; atau
  3. Menerjang, menghadapi badai, dan keluar sebagai pemenang, sebab ia terlatih dan siaga.  Lebih dari itu, ia percaya, bersama Yesus ia sanggup mengatasi badai sedahsyat apapun!  Haleluya!

Mujizat terjadi ketika seorang berani menghadapi badai!  Tuhan Yesus dan Petrus berjalan di atas badai! 

Untuk bisa berjalan di atas badai, Firman Tuhan hari ini mengajarkan empat hal:

  1. Berani Hidup Berdampingan Dengan Badai! Apapun badai yang tengah menghantam, percayalah Allah sanggup menolong saudara tepat pada waktuNya!
  2. Berani Meminta Perkara Yang Besar! Dari sekian banyak murid, hanya Petrus yang berani mengajukan permintaan besar: “… suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” 
  3. Berani Mengambil Langkah Besar. Saat Tuhan menyuruhnya untuk datang, tanpa pikir panjang, Petrus “turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.” 
  4. Yesus Ada Di Balik Setiap Peristiwa!  Ada Pribadi Maha Dahsyat dalam setiap peristiwa.  Dan bersama Dia, saudara dan saya – seperti Petrus – pasti sanggup mengatasi bahkan berjalan di atas setiap badai kehidupan.

Percayakah saudara? Tuhan Yesus memberkati!

Must Read