HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanJangan Menjadi Bayi Rohani

Jangan Menjadi Bayi Rohani

Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. (2 Petrus 3:18)

Firman Allah mencatat dan mengajar kita untuk tidak terus-menerus menjadi “Bayi Rohani”, melainkan harus bertumbuh menjadi “Dewasa Rohani.” Menjadi pertanyaan, mengapa kita tidak boleh menjadi bayi rohani? Mari kita belajar tentang beberapa kebenaran.

Pertama, bayi rohani kurang mengerti hal-hal yang menyenangkan Allah (Ibrani 5:11-14). Seorang bayi rohani tidak bisa menerima makanan yang keras. Mereka akan berfokus pada apa yang menyenangkan hatinya dan apa yang Allah lakukan baginya. Mereka tidak dapat  berpikir tentang hal-hal yang dapat dilakukannya untuk menyenangkan hati Tuhan.  Ciri bayi rohani dalam kehidupan sehari-hari: mereka gampang ngambek dan tersinggung. Ini membuktikan mereka belum bertumbuh dewasa.

Kedua, bayi rohani tidak mencerminkan gaya hidup Kerajaan Sorga (1 Korintus 3:1-4). Seorang bayi rohani akan senang hidup dipenuhi dendam, kebencian dan perselisihan. Mereka juga suka menonjolkan golongannya, organisasinya, dan merasa diri lebih benar dari orang lain. Bayi rohani disebut juga sebagai “manusia duniawi.”

Ketiga, Bayi rohani kurang dapat mengenal Allah secara sempurna. Mereka suka merengek-rengek seperti seorang anak kecil, memandang orangtuanya baik, jika semua yang mereka minta dituruti. Mereka tidak dapat memahami maksud didikan orangtuanya melalui setiap keadaan.

Tuhan menghendaki setiap orang percaya mengalami pertumbuhan rohani. Dan biarlah kita bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus Kristus, sehingga kita tidak terseret kedalam kesesatan oleh orang-orang yang hidupnya menyimpang dari kebenaran, serta kita tidak kehilangan pegangan hidup yang teguh (2 Petrus 3:17,18). Jika keadaan kerohanian kita masih seperti “bayi rohani”, tinggalkanlah segala hal yang membuat kita tidak bertumbuh, sebab dengan menjadi dewasa rohani, hati Tuhan disenangkan. Bagi-Nya kemuliaan selama-lamanya.(ymk) 
  
DOA : “Tuhan Yesus, ampunilah jika selama ini aku masih seperti “bayi rohani”. Kuberikan dan relakan hidupku Kau bentuk agar bertumbuh menjadi dewasa rohani dan hidupku memuliakan-Mu. Amin.”

Must Read