Masa Depan Sungguh Ada

Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. (Amsal 23:17-18)

Kita telah ada di tahun yang penuh dengan tanda tanya besar bagi setiap orang, entah anak kecil maupun mereka yang telah dewasa tentang kehidupan. Banyak orang meramalkan dan menafsirkan hal-hal yang akan terjadi di tahun ini. Salah satu misteri bagi manusia adalah ketidakpastian akan masa depan. Dari dahulu sampai sekarang manusia sering bertanya-tanya tentang masa depannya, sehingga dalam kegelisahannya berusaha menanyakan nasib masa depan mereka kepada ‘orang pintar’ atau ahli peneliti bintang-bintang di langit, hari, dan bulan. Singkatnya, kuatir membuat manusia cenderung mengandalkan kekuatan orang lain dan dirinya sendiri untuk mendapat kepastian masa depan.

Sebelum Musa menggembalakan bangsa pilihan Allah, maka Musa harus menanti selama 40 tahun ada di padang belantara dengan menggembalakan kambing domba. Suatu penantian yang panjang untuk melihat masa depan yang cemerlang. Demikian juga yang dialami oleh Yusuf. Ia melewati penantian yang panjang untuk menggapai masa depan yang penuh  harapan. Bahkan Yusuf harus mengalami berbagai rintangan yang tidak mudah dilalui. Kepastian pada akhirnya ada dalam genggaman tangan Tuhan, dan jalan masa depan adalah hidup takut akan Dia serta mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Tangan manusia sesungguhnya tidak sanggup menggenggam masa depan, karena hanya tangan Tuhan yang sanggup melakukannya.

Mungkin saat ini Anda sedang  merasa galau akan masa depan, atau menjadi ragu tentang masa depan. Ingatlah firman Tuhan ini: “Masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”. Tuhan menjamin masa depan kita. Namun hal yang kita harus lakukan adalah tetap hidup takut akan Tuhan dan tidak iri hati terhadap orang berdosa yang kelihatannya hidup mereka lebih baik. Lakukanlah semua yang menjadi bagian kita dan Tuhan akan melakukan apa yang menjadi bagian-Nya, sehingga masa depan yang penuh harapan dan harapan yang pasti telah menanti karena itu milik kita. Kalaupun kita harus melewati masa penantian, tetap genggam harapan di dalam Tuhan
sebab masa itu pasti akan tiba sesuai dengan ketentuan Tuhan. (aa)

DOA: “Terima kasih, Tuhan, untuk jaminan masa depanku. Dalam masa penantian ini berikanku kekuatan untuk melakukan semua yang menjadi bagianku sesuai kehendak-Mu. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read