HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 5 Maret 2017

Khotbah Minggu, 5 Maret 2017

DITINGGALKAN ALLAH
Ayat Pokok: Mazmur 28; Mazmur 22
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Pernah mengalami saat di mana kita merasa seperti “dibiarkan dan ditinggalkan” Allah?  Terpuruk di lembah kelam; taufan dahsyat menerjang, menghantam sendi-sendi kehidupan; musuh mengepung di segala penjuru.  Berseru siang malam, namun jawaban dan pertolongan Tuhan tak kunjung tiba.

Seperti Orang Mati
Bagaimana perasaan orang yang (seperti) ditinggalkan Tuhan?  Seperti orang mati

Demikianlah ungkapan perasaan raja Daud ketika ia berseru-seru, namun Tuhan tetap membisu.  Perasaan Daud mewakili perasaan umat manusia saat mengalami hal serupa!

“Dari Daud.  Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur – Mazmur 28:1.

“Eli, Eli, Lama Sabakhtani?” 
Jika perasaan Daud mewakili perasaan manusia pada umumnya, lalu bagaimana perasaan Yesus ketika Allah membiarkanNya Seorang diri menanggung dosa seisi dunia di atas kayu salib? 

“Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?”  Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

Mazmur 22 yang ditulis raja Daud  menggambarkan perasaan Tuhan Yesus ketika Ia tergantung di atas kayu salib, 2000 tahun lalu.

Alkitab mencatat, Yesus meninggalkan kesetaraanNya dengan Allah, mengosongkan, merendahkan Diri, menjadi sama dengan manusia, dan taat sampai mati di kayu salib – Filipi 2:6-8.  (Nikodemus, seorang Farisi, pemimpin agama Yahudi, mengakui Yesus sebagai Seorang yang diutus Allah = berasal dari Allah – Yohanes 3:1-2).

Dan sebagai 100% manusia, dari atas kayu salib, Ia berseru, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?  Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku…”

Menang
Kunci kemenangan ialah bertahan dalam pencobaan!  Melalui kematianNya, Allah sangat meninggikan Yesus!  Kelak, segala lutut akan bertelut dan segala lidah mengaku, “Yesus Kristus adalah Tuhan!”  Haleluya!

Daud mengakhiri Mazmur 28 dengan puji-pujian kepada Allah.  Mengapa?  Sebab “Ia telah mendengar suara permohonanku.  TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya.  Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya…”

Saat kita bertahan dalam pencobaan, dan tetap teguh percaya, Tuhan akan memberikan kepada kita kemenangan menurut waktuNya – bukan waktu kita!  Karenanya, mari tetap bertahan di dalam Dia!  Sekali Yesus, Tetap Yesus! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read