HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 4 Juni 2017

Khotbah Minggu, 4 Juni 2017

PANTEKOSTA
Ayat Pokok: Imamat 23:16-20
Oleh: Pdt. A.H Mandey
 
Tuhan menetapkan tiga Hari Raya Utama bagi bangsa Israel: (1) Hari Raya Paskah; (2) Hari Raya Pentakosta; dan (3) Hari Raya Pondok Daun.  Pada hari-hari raya tersebut, setiap laki-laki Israel – di manapun mereka berada – harus kembali ke Yerusalem untuk merayakannya – Imamat 23.

Hari ini kita mengadakan Perjamuan Kudus sekaligus merayakan Hari Pantekosta.  Hari Raya Pantekosta dirayakan pada hari ke-50 setelah Paskah.  “Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.”

Roti Tidak Beragi
Sebelum tiba pada puncak perayaan Hari Pantekosta, ada Hari Raya Roti Tidak Beragi, dimana tujuh hari lamanya bangsa Israel harus makan roti yang tidak beragi – Imamat 23:6-8. 

Ragi berbicara tentang dosa.  Dengan kata lain, saudara dan saya dituntut untuk senantiasa hidup dalam kekudusan – tak bercacat cela – baik dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, maupun dalam pelayanan.  Entah pada saat persiapan menyambut hari Pantekosta, maupun saat berkumpul untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus.

Dalam 1 Korintus 11:17-19, Paulus menegur apa yang terjadi dalam jemaat.  “Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan; Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai jemaat, ada perpecahan di antara kamu…”

Mari makan roti yang tidak beragi; hidup dalam kekudusan.  Persiapkan diri dengan baik, maka saudara dan saya akan beroleh berkat yang ada dalam Perjamuan Kudus, serta kepenuhan Roh Kudus saat kita merayakan Hari Pantekosta.  Haleluya!
 
Pantekosta
“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah… dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.   Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” – Kisah Para Rasul 2:1-4.

Tuhan Yesus menghendaki murid-murid: saudara dan saya untuk meneruskan pekerjaanNya di bumi ini: menjadikan semua bangsa muridNya.  Namun sebelum itu, secara khusus Ia memerintahkan murid-murid untuk berkumpul dan menunggu di Yerusalem sampai diperlengkapi = dipersenjatai dengan kekuatan kuasa Allah.

Murid-murid taat, dan Roh Tuhan turun, lalu “mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Puji Tuhan!  Tuhan masih mau menolong dan memenuhi saudara dan saya dengan Roh Kudus.  Ketika hati dan pikiran kita sepenuhnya tertuju hanya kepada Tuhan, maka melalui Perjamuan Kudus, kita menerima pengampunan dosa, disucikan, dan menerima berkat terbesar, yakni Kuasa Roh Kudus!  Inilah makna Hari Raya Pantekosta.  Bahkan di akhir jaman, Ia bahkan akan mencurahkan RohNya dua kali ganda.  Sudahkah saudara mengalami kuasa Pantekosta? Selamat Hari Pantekosta!  Tuhan Yesus memberkati!

Previous article
Next article

Must Read