Tenaga Atau Hikmat

Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat. (Penghotbah 10:10)

Kata-kata hikmat yang diucapkan oleh Raja Salomo dapat memberikan motivasi untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Ayat di atas mengingatkan kita bahwa dalam keadaan tertentu kita memerlukan tenaga, tapi kita juga memerlukan hikmat untuk berhasil. Mana yang lebih baik?

Pada suatu kali saya menggergaji sepotong kayu untuk membuat rak kayu. Dengan semangat saya menggergaji kayu itu, tapi lama sekali majunya gergaji itu, sehingga membuat saya agak kesal. Saya terus menambah tenaga saya untuk menggergaji kayu itu, namun tetap sama saja keadaannya. Setelah diperiksa, ternyata mata gergajinya sudah tumpul. Setelah saya mengasah mata gergaji tersebut, barulah gergaji itu dapat digunakan untuk memotong kayu itu dengan baik, dan pekerjaan saya pun lebih cepat selesai.

Bagi orang tertentu, sulit sekali menjalankan pekerjaan yang memerlukan banyak pikiran, misalnya untuk menjadi seorang analis kimia atau analis keuangan. Demikian juga misalnya dalam bidang pengembangan usaha dan pelayanan, karena memang harus menggunakan lebih banyak pikiran daripada tenaga.  Untuk berhasil dalam bidang apapun juga, perlu adanya keseimbangan antara tenaga dan hikmat. Pengkhotbah berkata, “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi” (Pengkhotbah 9: 10).

Tenaga memang diperlukan, tetapi hikmat juga tidak boleh dilupakan. Dalam melakukan pekerjaan Tuhan, kita juga memerlukan hikmat dari Tuhan, lewat pekerjaan dan campur tangan Roh Kudus sebagai sumber hikmat kita. Oleh karena itu, Roh Kudus disebut sebagai roh hikmat dan wahyu (Efesus 1:17). Roh itu akan mengajarkan segala sesuatu yang harus kita lakukan, bahkan hal-hal yang tidak kita ketahui, sebagaimana yang dialami oleh Daniel (baca Daniel 5: 11-12). Milikilah hikmat yang dari Tuhan dan hasilkanlah karya terbaik dalam pekerjaan kita masing-masing, sesuai talenta dan kesanggupan kita untuk hormat dan kemuliaan-Nya, Sang Pemberi Hikmat. (phm)

DOA: “Kadang kala aku gagal karena lebih banyak memakai tenaga daripada pikiranku. Berikanlah hikmat-Mu, ya Tuhan, agar aku dapat menghasilkan karya yang terbaik. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read