HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 2 Juli 2017

Khotbah Minggu, 2 Juli 2017

HIDUPKU BERHARGA
Ayat Pokok: 2 Raja-Raja 20:1-6
Oleh: Pdt. Devy Runtuwarow, GPdI Kramat

Hidup-mati manusia ada dalam genggaman Allah!  Ketika tiba waktunya, tak seorang pun kuasa menolak kehadirannya. 

Ketika raja Hizkia jatuh sakit dan hampir mati, vonis dijatuhkan: ia tidak akan sembuh dan akan segera mati.  Mendengar vonis itu, raja berseru, dan menangis dengan sangat.  Alkitab mencatat, Tuhan mendengar dan mengabulkan seruan doanya.  Allah mengubah vonis atasnya, dan raja pun beroleh kesempatan hidup 15 tahun lagi!

Hidup
Yairus, kepala rumah ibadat, datang tersungkur di kaki Tuhan, memohon dengan sangat kesembuhan untuk anak perempuannya yang sakit keras dan hampir mati – Markus 5:21-23.

Ketika kemudian Yesus tiba di rumah Yairus, anak itu sudah mati.  “Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”  Dan seketika itu juga anak itu bangkit – Markus 5:41-42.

Raja Hizkia berdoa agar diberi kesempatan untuk tetap hidup.  Demikian pula Yairus memohon dengan sangat agar anaknya tetap hidup.  Keduanya sangat menghargai hidup yang Tuhan berikan!

Allah sendiri menghargai kehidupan.  Karenanya, Ia tak segan mengaruniakan Putera TunggalNya, agar saudara dan saya selamat dan hidup.

… Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” – Yohanes 11:25.

Hidup adalah kesempatan berharga yang Tuhan berikan.  Dan kita patut mengucap syukur atasnya, dengan cara hidup dalam pertobatan dan karya penebusan-Nya.  “Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” – Efesus 5:15.

Dalam doanya, raja Hizkia menggaris-bawahi, bahwa ia telah hidup di hadapan Tuhan dengan setia, tulus hati, dan melakukan yang baik/benar.   Bagaimana dengan saudara?

Hidup Di Dalam Tuhan
Hidup yang berkemenangan dan berkelimpahan hanya ada di dalam Tuhan.

1. Kemurahan Tuhan – Roma 9:15-16
Saudara dan saya hidup hanya karena kemurahan dan belas kasihan Tuhan.  Apa pun yang kita capai dan nikmati sampai detik ini, semua adalah anugerah Tuhan semata.

2. Diam Di Rumah Tuhan – Mazmur 27:4
Kerinduan terbesar raja Daud ialah diam dalam rumah Tuhan seumur hidupnya.  Mengapa?  Sebab di sana ada pribadi Allah – 2 Tawarikh 5:13-14.  Di sana ia bisa menyaksikan kemuliaan dan kebesaran Tuhan.

3. Mengenal Tuhan – Yeremia 9:23-24
Jika ingin bermegah, bermegahlah karena memahami dan mengenal Allah!  Musa rindu mengenal Allah lebih dalam.  Ia bahkan menolak melanjutkan perjalanan, jika Allah tidak berjalan menyertainya – Keluaran 33:13,15.

4. Dekat dengan Tuhan – Lukas 10:39
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria.  Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya” – Lukas 10:39.

Berada dekat Tuhan berarti menghampiri dan bercakap-cakap dengan Tuhan (= doa).  Menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.  Haleluya!

Saat kita memahami dan menghargai keselamatan yang Tuhan kerjakan di atas kayu salib, maka kita akan mengerti betapa hidup ini amat berharga!  Meski kenyataannya hidup tidak berjalan seperti yang kita harapkan, jangan kecewa, putus asa, atau mundur.  Tetap kerjakan tujuan iman kita, yaitu keselamatan jiwa, dan kehidupan kekal – 1 Petrus 1:9.  Haleluya! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Tambahan dari Bapak Gembala
Tak bisa dipungkiri, hidup ini berat; sarat dengan pencobaan, kesulitan, masalah, yang bisa membuat orang – tak terkecuali hamba Tuhan – letih (fatigue = kepenatan yang luar biasa, fisik ataupun mental).  Tapi puji Tuhan, Dia menawarkan kelegaan, perhentian bagi barangsiapa yang letih, lesu dan berbeban berat – Matius 11:28.

Dan janji tentang perhentian itu masih berlaku sampai sekarang.  “Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku” – Ibrani 4:1.

Di tengah hiruk pikuk dunia yang melelahkan, Tuhan menawarkan perhentian, damai sejahtera, dan sukacita.  Mari, sambut undanganNya; datang dan terima kelegaan! Tuhan memberkati.

Must Read