Untuk yang Sakit

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31)

Sama sekali tidak ada keraguan bahwa bilur-bilur Yesus sanggup menyembuhkan dengan sempurna. Tetapi adakalanya sebagai hamba Tuhan kita mengerti, Tuhan hendak menjemput seseorang melalui penyakit. Saat di mana seseorang disengsarakan oleh penyakit hingga waktu ia dipanggil pulang adalah saat-saat krusial. Betapapun hebatnya iman seseorang, saya mendapati penyakit kritis dapat menggoncangkan iman mereka. Sedih dan sungguh memilukan bila kita mendapati seseorang mengutuki Tuhan karena penyakit yang dideritanya kemudian pergi dalam kemarahannya. Kita semua tahu ke mana ia akan berlabuh. Ingat baik, bukan langkah pertama yang menentukan tetapi langkah terakhir.

Itulah sebabnya penting untuk seseorang ada di samping mereka yang hendak pulang. Seseorang yang mampu untuk memberitahu mereka yang sakit untuk menanti-nantikan Tuhan dan berhenti mengeluh. Menantikan Tuhan di sini tidak hanya bermakna menunggu perjumpaan dengan Tuhan, tetapi juga tetap teguh berharap pada Tuhan atau tetap memiliki iman. Bukankah firman-Nya pernah berkata, “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.” (Ibrani 10:35,36,38) Ketika seseorang menantikan Tuhan atau tetap memiliki iman, Tuhan berjanji untuk memberikan kekuatan agar tidak menjadi lesu dan lelah. Mereka tetap akan memiliki damai sejahtera hingga hari mereka tiba.

Siapapun yang membaca renungan ini, saya mendorong Saudara untuk melihat kebutuhan ini pada setiap sesama kita yang sementara bergumul dengan penyakit keras mereka. Ajaklah mereka untuk menantikan Tuhan, untuk tetap memiliki pengharapan kepada Kristus. Agar mereka tidak menjadi lesu dan kelelahan dengan penyakit mereka. Agar mereka menjadi kuat, terhibur, penuh dengan damai sejahtera Allah. Bersediakah Saudara? (tw)

DOA: “Tuhan berilah aku kemampuan untuk melihat kebutuhan mereka yang sakit selain akan kesembuhan. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read