HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanSemangat Semangat Semangat!

Semangat Semangat Semangat!

Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? (Amsal 18:14)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata semangat memiliki beberapa arti, dan salah satu arti yang tepat untuk ayat di atas adalah “nafsu” (kemauan, gairah) untuk bekerja, berjuang, dsb. Semangat ada dalam jiwa manusia, yang dapat berubah-ubah. Semangat dapat mempengaruhi tubuh untuk memiliki kemauan atau gairah untuk berkarya atau mencapai sesuatu yang dikehendaki dan dicita-citakannya, atau bahkan sebaliknya.

Demikian juga dengan hidup kekristenan kita, ada kalanya semangat untuk mengiring Tuhan atau melayani Tuhan sangat tinggi, tetapi ada kalanya semangat kita menjadi kendur atau melemah karena berbagai persoalan dan tantangan hidup yang kita hadapi. Kita mudah terpengaruh oleh keadaan di sekitar kita, sehingga semangat untuk beribadah, berdoa, membaca Firman dan merenungkannya, atau melayani sesama dengan perbuatan kasih kita menjadi kendur. Hal seperti itu juga dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus.

Ketika Yesus ditangkap, murid-murid-Nya melarikan diri dan bersembunyi dari imam-imam kepala, para ahli Taurat, dan tua-tua bangsa Yahudi pada waktu itu (Markus 14: 50). Mereka merasa takut dan kehilangan semangat untuk mengikut Yesus lagi. Hanya Petrus yang masih mau menampakkan diri dan mengikuti Yesus dari jauh. Hal itu pun berujung pada penyangkalan dirinya, bahwa ia bukanlah salah seorang murid Yesus. Pada ayat tersebut dikatakan bahwa orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya. Hal itu misalnya kita jumpai pada orang yang sedang jatuh cinta. Ia akan tetap semangat untuk bertemu kekasihnya, walau ada rintangan dalam perjalanannya bahkan walaupun sedang sakit, ia tetap berusaha untuk datang menjumpainya.

Benarlah apa yang dikatakan oleh Raja Salomo. Orang yang patah semangat sulit untuk dipulihkan. Ia memerlukan waktu dan banyak pertolongan untuk mengembalikan semangat yang telah pudar. Salomo berkata, “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya” (Amsal 25: 28). Oleh karena itu, jagalah agar semangat kita tidak menjadi pudar, tetapi tetap menyala-nyala untuk mengikut dan melayani Tuhan. (phm)

DOA: “Kuatkanlah oleh Roh-Mu, ya Tuhan, agar semangatku untuk mengikut dan melayani Engkau tidak menjadi kendur, tetapi tetap menyala-nyala. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read