Mengikatkan Diri

Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. (1 Korintus 6:17)

Seorang murid mengeluh kepada gurunya tentang sesuatu yang membelenggu hatinya. Mendengar keluh kesah sang murid, guru melontarkan satu pertanyaan kepada semua murid, “Siapakah yang bisa melepaskan kalung lonceng yang melingkar di leher harimau?” Semua hening, tak satu pun bisa menjawab. Kemudian guru melanjutkan perkataannya, “Yang bisa melepaskan, orang yang mengalungkan di leher harimau itu. Belenggu hanya bisa dilepaskan oleh diri sendiri yang telah membuatnya terbelenggu.”

Seorang konselor bisa menolong orang yang datang untuk konseling. Namun konselor tidak dapat menuntaskan masalah seseorang, jika yang bersangkutan sendiri tidak mau melakukan bagiannya, di mana hanya dirinya sendiri yang dapat melakukannya. Ibarat orang yang ingin merdeka dan tahu strategi perang, tapi tidak mau berperang. Perhatikan seorang yang datang kepada Yesus. Sudah banyak perintah Yesus yang ia lakukan, tapi ia merasa masih ada yang kurang dalam hidupnya. Setelah orang itu menanyakan tentang hidup yang kekal, Yesus menyuruhnya menjual harta benda miliknya dan membagikan hasilnya kepada yang membutuhkan. Hatinya terikat dengan hartanya, dan Yesus tahu itu. Nyatanya, mendengar ucapan Yesus, maka pergilah ia dengan sedih sebab hartanya banyak (Matius 19:16-22).    

Realita yang terjadi dalam hidup manusia, banyak orang yang mengeluh tentang keadaannya tapi tidak mau melepaskan hal-hal yang membelenggu hidupnya melainkan tetap mengikatkan diri. Ingin bahagia tapi tidak melepaskan kesedihan. Berkeinginan kuat untuk melupakan masa lalu, tapi masih saja terus mengingat. Ingin terbebas dari kekuatiran, tapi tidak berserah total kepada Tuhan. Ingin terbebas dari kebiasaan buruk, tak mau berhenti melakukan. Apa yang kita ikatkan akan mengikat kita.
  
Hari ini, adakah yang membelenggu hidup kita? Introspeksi diri. Jangan terus mengikatkan diri dengan perkara-perkara dunia yang membelenggu hidup kita. Tekad saja tidak cukup! Lepaskan hal-hal yang mengikat kita sampai kita bebas. Mintalah campur tangan Tuhan agar kita mampu melepaskannya. (lr)

DOA: “Tuhan Yesus, jika masih ada hal-hal yang mengikat diriku sehingga hidupku terbelenggu, berikan aku kekuatan untuk melepaskannya. Aku mau mengikat hidupku hanya pada-Mu. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read