HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 17 September 2017

Khotbah Minggu, 17 September 2017

Menengadah ke Langit
Ayat Pokok: Mazmur 121:1-8
Oleh: Pdt. Albert Galela – Jakarta

“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.” – Yohanes 8:23. Injil Yohanes menceritakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dia mengungkapkan bahwa Dia adalah Allah. Pada waktu Tuhan Yesus ada di bumi, Dia mengajak orang-orang juga murid-murid-Nya untuk memandang ke atas, memandang ke sorga karena Dia ada di sorga.

Tuhan adalah sumber keselamatan
“Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu …” – Matius 14:19.

Pada waktu Tuhan menghadapi keperluan yang sangat besar, yaitu lima ribu orang mengikut Dia dan mereka tidak mempunyai apa-apa untuk dimakan. Hanya ada lima roti dan dua ikan, tetapi Tuhan mengambil lima roti dan dua ikan itu lalu menengadah ke langit, dan mengucap syukur dan membagi-bagikannya. Kemudian kita melihat 5 ribu orang makan kenyang dan ada sisa 12 bakul. Puji Tuhan!

“Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.” – Yohanes 11:41

Disini kita membaca cerita tentang Lazarus yang sudah 4 hari dikubur. Dia mengajar kembali kepada murid-murid-Nya untuk menengadah ke atas. Keperluan yang sangat besar yaitu Dia akan bangkitkan orang yang mati. Kemudian Dia berkata, “Lazarus keluar,” maka keluarlah Lazarus, darah mengalir lagi di dalam tubuh Lazarus dan dia bangkit. Puji Tuhan!

Tuhan adalah Penjagamu
“Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.” – Mazmur 121:3-5.

Tuhan adalah setia, pada waktu kita menghadapi masalah, kita menengadah ke atas, kita berharap kepada Tuhan dan Tuhan menjaga kita. Dia memiliki hikmat yang luar biasa, Dia mengatur segalanya, Dia maha tahu.

Kesetiaan penjagaan Tuhan terungkap di dalam 2 cara:
1.    Dia tidak akan mengijinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita.
2.    Dia menyediakan jalan keluar bagi kita supaya kita bertahan dalam pencobaan dan mengalahkan dosa.

“Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.” – Markus 6:46-48.

Ini adalah satu contoh bahwa Tuhan memperhatikan kita. Dia melihat murid-murid masih di tengah danau Galilea karena mereka diserang oleh angin sakal, mereka tidak dapat maju, mereka masih ada di tengah. Tuhan melihat mereka dari atas gunning, demikian juga Tuhan melihat kita. Tuhan adalah penjaga kita.

Tuhan adalah pemelihara yang manis
“Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!” – Mazmur 18:3.

Ayat ini berbicara tentang pemeliharaan Allah. Bukit batuku artinya keselamatan, keamanan, jaminan di dalam kekuatan Allah yang kokoh. Kubu pertahananku artinya tempat perlindungan atau keselamatan yang tidak dapat dimasuki oleh musuh. Penyelamatku artinya perlindungan yang hidup. Perisaiku artinya Allah yang berdiri di antara kita dalam bahaya. Tanduk keselamatanku artinya kekuatan atau kuasa kemenangan untuk membebaskan dan menyelamatkan kita. Kota bentengku artinya suatu tempat yang aman untuk mengangkat dari bahaya-bahaya kehidupan ini.

Tuhan adalah sumber keselamatan, Tuhan adalah penjagamu, Tuhan adalah pemelihara yang manis karena Dia menurunkan seorang penolong.

“Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” – Yohanes 14:18.

Tugas dari Roh Kudus menyadarkan kita tentang dekatnya Yesus dan realitas kasih-Nya, berkat-Nya, pertolongan-Nya. Yesus menghampiri setiap anak-anak Tuhan melalui Roh Kudus-Nya. Seharusnya ini kita tanggapi dengan kasih dan penyembahan kepada-Nya dan pengabdian kitakepada-Nya karena hidup kita ada dalam tangan-Nya. Tuhan Yesus memberkati saudara. 

Must Read