HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 4 Februari 2018

Khotbah Minggu, 4 Februari 2018

HIDUP BERKENAN KEPADA-NYA
Ayat Pokok: Kisah Para Rasul 13:22
Oleh: Pdt. Paulus Ogino Runkat

Daud adalah orang yang berkenan di hadapan Allah. Allah sangat senang kepadanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja Israel. Allah menyatakan: “Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.” (Kisah Para Rasul 13:22). Namun dalam perjalanan hidupnya Daud jatuh ke dalam dosa. Ia melakukan hal yang tidak benar di hadapan Allah terus-menerus meskipun sudah mendapatkan teguran. Tetapi kemudian Daud menyadari akan dosanya dan karena itu ia berkata, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, … Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan …” (Mazmur 51:12-14). Bila kita hidup dalam dosa, Tuhan akan menjauh dan Roh-Nya yang kudus akan meninggalkan kita, maka kita akan kehilangan sukacita.

Orang yang berkenan kepada Tuhan
1. Adalah orang yang mempunyai kebenaran di dalam batinnya (Mazmur 51:8). Jadi firman Tuhan itu harus ada di dalam hati dan harus dilakukan di dalam hidup, seperti benih yang ditabur dan jatuh di atas tanah yang baik lalu berbuah (Matius 13:8). Jika firman itu ada, maka firman itu akan membawa kita dalam kebenaran Allah. Orang yang berjalan dalam kebenaran adalah orang benar. Amsal 4:18 katakan, “Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.”

2. Adalah orang yang tidak mempunyai musuh. Sekalipun ada musuh, Tuhan akan mendamaikannya dengan dia. Orang bisa mempunyai musuh karena:

  • Iri, merasa tersaingi, sehingga dia bersikap seperti seorang musuh. Inilah yang terjadi pada Saul ketika mendengar para perempuan menyanyi berbalas-balasan, “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa. Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat dengan sangat; … Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.” (1 Samuel 18:7-9). Hanya karena melihat keberhasilan Daud, Saul membenci Daud dan menjadi musuh seumur hidupnya. Sebagai anak Tuhan seharusnya bersukacita dengan orang yang bersukacita, dan menangis dengan orang yang menangis (Roma 12:15).
  • Melakukan hal baik. Mazmur 38:20, “… mereka membalas yang jahat kepadaku ganti yang baik, … “ Karena melakukan hal yang baik, kebenaran Tuhan ada di dalam kita.
  • Menyatakan firman Allah. Yohanes ingin dibunuh Herodes karena pernah mendengar menegur Herodias, istri Filipus saudaranya. “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” (Matius 14:3-4).

Musuh didamaikan
Esau dendam kepada Yakub karena merasa ditipu sehingga dia menukarkan hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah (Kejadian 25:30-32). Namun Yesus Raja Damai membuat keduanya berdamai kembali. “Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka.” (Kejadian 33:4).

Daud memutuskan untuk mendatangkan celaka terhadap Nabal akibat perkataannya yang kasar dan jahat kelakuannya. Namun surutlah hati Daud ketika melihat Abigail turun dari atas keledainya dan sujud menyembah Daud dengan mukanya sampai ke tanah.

Musuh dapat didamaikan oleh orang yang berjalan dalam kebenaran. Puji Tuhan!

Must Read