HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 18 Februari 2018

Khotbah Minggu, 18 Februari 2018

BERDIRI ATAS JANJI ALLAH
Ayat Pokok: Roma 4:20-21
Oleh: Pdt. Sun Hin Lumintang (SulTeng)

Pada waktu Allah menetapkan Abraham menjadi bapa banyak bangsa, usianya kira-kira telah seratus tahun. Tubuhnya sudah sangat lemah. Demikian pula dengan Sara, rahimnya telah tertutup. “Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya, dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Janji Allah bukan hanya untuk Abraham, tetapi juga untuk saudara dan saya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita (ay. 24-25). 

Bagaimana caranya supaya janji Allah bisa terlaksana dalam hidup kita?

Percaya
“Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (ay. 3). Bukan karena hukum Taurat Allah memberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, tetapi karena kebenaran berdasarkan iman (ay. 13). Abraham percaya kepada janji Allah yang akan memberikan keturunan kepadanya meskipun secara akal pikiran manusia mustahil karena pada waktu itu usianya sudah 100 tahun. Namun sedikitpun ia tidak bimbang.

Beriman
Abraham adalah bapa kita semua. Jadi janji Allah juga berlaku bagi kita keturunannya yang hidup dari iman Abraham. 2 Korintus 6:1-2 menasihatkan supaya kita jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah yang telah kita terima. Sebab Allah berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan,  Aku akan menolong engkau.”

Menjadi Saksi
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu (Matius 28:19-20). Jadi kita diminta untuk memberitakan firman, artinya kita diminta untuk menjadi saksi. Jangan ragu, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”  “… barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu” (Galatia 6:8). Keberhasilan kita di tahun yang akan datang ditentukan hari ini. Jika kita menabur yang baik, kita akan memetik hal-hal yang baik. Maka berdirilah pada janji Tuhan, seperti Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan karena Nuh berpegang pada janji Tuhan.

Janji Tuhan “ya dan amin”. Dia akan melakukan apa yang Dia telah janjikan dan Dia tidak akan mengingkari janji. Kita harus berani percaya, berani bertindak dengan percaya, dengan iman; iman yang memiliki keberanian untuk bertindak. Tuhan Yesus memberkati.

Must Read