HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 29 April 2018

Khotbah Minggu, 29 April 2018

HIDUP OLEH ROH, DIPIMPIN OLEH ROH
Ayat Pokok: Galatia 5:25
Oleh: Pdm. Susi Rumimpunu

Peran Roh Kudus dalam kehidupan kita sangat penting. Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka Dia mengambil alih seluruh kehidupan kita. Kita tidak lagi berkuasa atas hidup kita. Roh Kudus yang ada dalam kita berperan secara aktif memimpin kehidupan kita; menunjukkan apa yang harus kita lakukan dalam hidup kita, memberi kemampuan kepada kita untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan.

Hidup Benar
“Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging” (ay. 16). “… janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” (Ef. 5:15). Dalam ayat-ayat selanjutnya dikatakan bagaimana kita harus hidup secara bijak, penuh dengan hikmat. Siapakah yang memberikan hikmat kepada kita untuk dapat bersikap, berani bertindak dalam kebenaran, berani mengambil keputusan untuk tetap setia melakukan kebenaran firman Tuhan? Roh Kudus! Ketika kita sudah penuh dengan Roh, maka hidup kita akan mempermuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Selalu Lapar dan Haus akan Kebenaran Firman Tuhan (Mat. 5:6)
Yeremia dalam pasalnya yang ke-15 ayat 16 berkata, Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan bagiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.”  Menikmati artinya firman itu benar-benar dimakan (= diterima), bukan sekedar didengar. Orang yang menikmati firman Tuhan hidup kerohaniannya pasti bertumbuh.

Memberi Diri Dituntun kepada Tujuan yang Allah sediakan
Yusuf dibenci oleh saudara-saudara kandungnya, dijual menjadi budak, difitnah oleh istri Potifar, dan masuk penjara. Mereka menghimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi. Betapa berat penderitaan Yusuf. Tetapi anugerah Allah ada dalam kehidupannya karena dia terus berharap kepada Tuhan. Raja menyuruh melepaskannya, dan dijadikannya dia tuan atas istananya (Maz. 105:20-21). “… sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya” (ay. 19).

Menjadi Saksi
Ketika kita menyebut diri sebagai anak-anak Allah, seharusnya kehidupan kita pun dalam pimpinan Roh Allah. “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:16). Jangan malu bersaksi tentang Tuhan kita. “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (2 Tim. 1:7). Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Must Read