HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanSekarang Saatnya Berubah

Sekarang Saatnya Berubah

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. (Roma 6:18)

Berubah dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti menjadi berbeda atau menjadi lain dari semula. Suatu padanan kata yang jelas, bahwa dalam kata berubah berarti ada hal yang mendorong atau ada sesuatu akibat sehingga tidak lagi sama dari keadaan awalnya.

Paulus menekankan kepada jemaat Kristen yang ada di Roma bahwa dahulu mereka adalah hamba dosa, tetapi sekarang sudah menjadi hamba kebenaran atau hamba Kristus. Jadi jangan berbalik lagi pada hidup yang lama. Apakah mudah untuk berubah? Karakter, sifat yang sudah kita punya dari kecil, apakah mudah untuk diubah? Kalau bukan Tuhan yang sudah mengaruniakan kepada kita, sulit untuk kita lakukan.

Masuk dalam pengubahan karakter yang menyenangkan Tuhan, ada beberapa aspek yang diperlukan dalam perubahan diri. Yang pertama adalah kedisiplinan. Seorang yang mau berubah dari karakter yang lama harus memiliki kedisiplinan sebab proses pengubahan dapat menimbulkan kejenuhan. Jadi kita harus disiplin. Aspek selanjutnya adalah kejujuran. Hal ini meliputi jujur dalam berkata dan berperilaku untuk mencapai perubahan dalam kebenaran.

Selain kejujuran, ada aspek  kekudusan. Ini pun syarat yang mutlak untuk melihat kemuliaan Allah. Memerhatikan kekudusan hidup akan membuat kita menjadi pribadi yang sesuai gambaran Allah. Ketaatan juga aspek yang penting. Ketaatan adalah tindakan yang tidak berbantah-bantah dan patuh. Patuh terhadap semua hal yang Tuhan katakan lewat firman-Nya.

Dan yang terakhir adalah kesetiaan. Setia adalah tidak mudah berpaling atau tidak mudah berubah mengikuti hal-hal yang tidak benar. Kesetiaan merupakan kunci untuk mempertahankan keempat aspek sebelumnya. Sekarang saatnya kita berubah untuk memiliki karakter yang sesuai kehendak-Nya, sebab Yesus sudah lebih dahulu mengubah kita dari hamba dosa, dimerdekakan dan menjadi hamba kebenaran. (ma)      

DOA: “Tuhan, mampukan aku untuk berubah dan memiliki karakter yang sesuai kehendak-Mu, supaya aku layak disebut anak-Mu. Amin.”

Must Read