HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 16 September 2018

Khotbah Minggu, 16 September 2018

RAHASIA HIDUP PENUH SUKACITA
Ayat Pokok: Filipi 1:12-26
Oleh: Pdt. Maggie Pakasi

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Demikian yang dikatakan Paulus dalam kesaksiannya di penjara. Perkataannya ini mencerminkan keteguhan imannya. Penjara tidak membuatnya gentar dan patah semangat. Karena dia tahu semua yang terjadi atas hidupnya ada dalam rancangan Tuhan. “… Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus” (Flp 1:18-19).

Ada dua rahasia Rasul Paulus untuk memiliki hidup yang penuh sukacita:

Kita perlu memiliki perspektif (sudut pandang) yang benar.
Kita semua punya masalah yang dapat membuat kita kuatir, takut, kecil hati. Pada saat kita berhadapan dengan masalah, seringkali yang kita lihat adalah masalahnya. Dalam Filipi 1:12 Rasul Paulus berkata, “… bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, …”

Paulus memandang keberadaannya dalam penjara dengan sudut pandang yang dia yakini baik dan benar yaitu Tuhan ijinkan dia dalam penjara untuk memberitakan Injil kepada para prajurit yang ada di sana dan juga orang-orang lain yang ada di dalam penjara.

Hendaknya kita sebagai anak-anak Tuhan mempunyai sudut pandang seperti Rasul Paulus yang dilandaskan pada kebenaran firman Allah. Ingatlah “bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28).

Prioritas yang benar
“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah” (Kis. 20:24).

Sebuah pernyataan yang luar biasa dari Rasul Paulus dalam menangani masalah dan tekanan yang dihadapi. Dia mempercayakan penuh hidupnya kepada pimpinan Tuhan sehingga dalam masalah apapun Paulus tetap dapat bersyukur dan bersukacita.

Bagaimana dengan Saudara, sudahkah memiliki sudut pandang yang benar dalam hidup? Apa yang menjadi prioritas dalam hidup Saudara?

Tuhan tidak pernah menjamin hidup Saudara akan selalu senang, tenang dan lurus.“… penjara dan sengsara menunggu aku” kata Paulus dalam ay. 23. Buka hatimu, respon kehadiran Tuhan. Kalau Paulus ditolong oleh Tuhan, Niscaya Tuhan akan menolong Saudara sebagaimana Tuhan sudah menolong Paulus. Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Must Read