HomeUncategorizedRoti yang Terpecah-pecah

Roti yang Terpecah-pecah

Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (1 Korintus 11:24)

Yesus tinggalkan sorga dan datang ke dalam dunia menjelma menjadi manusia. Pada saat itulah kita bisa melihat Allah dalam wujud Yesus. Sebelumnya, tidak ada seorang pun yang bisa melihat Allah karena Allah adalah Roh adanya. Dia tinggal di tempat yang Mahatinggi, yang tidak terhampiri oleh apapun juga.

Sebelum kematian-Nya, Yesus mengajarkan kepada rasul-rasul untuk makan dari roti yang telah dipecah-pecahkan. 1 Korintus 11:23-24 menulis: Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Roti yang dipecah-pecahkan itu sama seperti tubuh Yesus. Waktu Yesus akan disalibkan, tubuh-Nya dipukul sampai pecah-pecah. Jadi roti yang dipecah-pecahkan itu melambangkan tubuh Yesus yang terpecah-pecah, yang apabila dimakan akan memberikan kekuatan baru.

Tuhan Yesus bangkit pada hari ketiga setelah kematian-Nya. Kebangkitan-Nya adalah suatu bukti bahwa Dia mempunyai kuasa. Kematian tidak dapat menahan Yesus dalam kubur. Yesus sudah menang atas kematian! Karena Dia menang kita pun pasti dapat hidup dalam kemenangan. Kitab 1 Petrus 1:3 mengatakan: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.” Kebangkitan Tuhan Yesus melahirkan kita kembali di dalam suatu hidup yang penuh pengharapan, yaitu kehidupan yang tidak dapat binasa di sorga mulia.

Petrus yang telah menyangkal Yesus sebelum ayam berkokok tiga kali, Tuhan perbaiki dan ubahkan hidupnya sehingga menjadi seorang rasul, dan namanya diganti menjadi Petra, artinya batu karang yang kuat. Gelombang datang, batu karang tetap berdiri dan tidak goncang. Kekuatan seperti itulah yang Tuhan berikan kepada kita. (ahm)

DOA : “Tuhan Yesus, terima kasih telah melahirkanku kembali oleh kebangkitan-Mu. Sekarang aku hidup dalam pengharapan akan kekekalan sorga mulia. Amin.”

Must Read