HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 15 September 2019

Khotbah Minggu, 15 September 2019

ZAKHARIA
Ayat Pokok: Zakharia 1:1
Oleh: Pdt. Natanael Winanto (GPdI Sunter)

Adalah keturunan imam dan dipercaya Tuhan pada tahun itu untuk menjadi seorang nabi, di masa orang Israel kembali dari pembuangan di Babel. Lalu membangun kembali kota Yerusalem; membangun kembali bait Allah, membangun kembali peribadatan. Ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena orang Israel demikian lama berada dalam pembuangan. Dan selama berada dalam pembuangan, mereka tidak diijinkan beribadah.

Zakharia di usia muda
Di usianya yang masih sangat muda, Zakharia anak Berekhya sudah menerima penglihatan-penglihatan dan nubuatan-nubuatan (Zakharia 1-8). Hal ini bisa dilihat dalam pembangunan kembali kota Yerusalem setelah pembuangan di Babel. Dimulai dengan pembangunan rumah Allah atas ijin raja Darius dan dibiayai dari penghasilan kerajaan. Pembangunan dengan lancer digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia (Ezra 6:14), dan diselesaikan menurut perintah Allah Israel. Maka semua orang Israel yang pulang dari pembuangan merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria. Demikianlah Tuhan berkarya dalam diri Zakharia.

Zakharia mati
Dalam Perjanjian Lama, ada peristiwa kelam yang pernah terjadi di pelataran rumah TUHAN. Atas perintah raja Yoas, orang-orang Yehuda dan Yerusalem melontari Zakharia anak imam Yoyada dengan batu karena ia tampil di depan rakyat dan berkata: “Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Ia pun meninggalkan kamu!” (2 Taw. 24:20). Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan imam Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh anak Yoyada itu.

Peristiwa itu kembali berulang setelah orang Israel kembali dari pembuangan. Ternyata peristiwa pembuangan tidak membuat mereka bertobat. Zakharia anak Berekhya yang telah ikut andil dalam pembangunan kembali rumah Allah hingga selesai, mati dibunuh mereka di antara tempat kudus dan mezbah (Mat. 23:35).
Setiap kali orang mengingat nama Zakharia, baik Zakharia anak imam Yoyada maupun Zakharia anak Berekhya, dikenang sebagai orang yang rela memberikan hidupnya hingga mati syahid bagi Tuhan. Bagaimana dengan Saudara? Bila Saudara mati ingin dikenang sebagai apa?

Tuhan Yesus memberkati.

Previous article
Next article

Must Read