HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 22 September 2019

Khotbah Minggu, 22 September 2019

MINYAK YANG BAIK DI ATAS KEPALA
Ayat Pokok: Mazmur 133:1-3
Oleh: Pdt. Offiler John Wotulo (KalTim)

Pemazmur, dalam hal ini raja Daud, ingin menyampaikan bahwa mata Tuhan selalu memperhatikan kita; bagaimana kehidupan pribadi kita, komunitas kita, dan persekutuan kita dengan-Nya.

Dalam hal persekutuan, dia ingin menekankan bahwa ada sesuatu yang harus terjadi dan dipertahankan baik dalam persekutuan pribadi kita dengan Tuhan maupun dalam gereja. ‘Sesuatu’ itu adalah urapan kuasa Roh Kudus. Tanpa urapan, gereja akan lemah dan mudah digoyah.

Persekutuan yang dinilai baik oleh Tuhan
Kata “baik” pertama kali disebut oleh Tuhan dalam Kitab Kejadian 1:31 “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.”

Ada penilaian dari sesuatu yang dikerjakan. Demikian pula dengan sebuah persekutuan. Dinilai baik oleh Tuhan bila orang-orang yang ada dalam persekutuan itu hidup rukun; hidup dalam kebersamaan, sehati, sepikir, seia, sekata dalam segala sesuatu.

Dan ada urapan kuasa Roh Kudus “Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya” (Mz. 133:2).

Seperti inilah urapan yang dikehendaki Tuhan: minyak yang baik di atas kepala. Kenapa? Karena di dalam kepala kita ada otak. Otak yang tidak diurapi akan menjadi duri dan racun.

Ketika Tuhan menciptakan manusia, Dia menciptakannya dengan otak yang sempurna, berfungsi seperti yang diharapkan Tuhan. Namun kemudian otak menjadi rusak setelah manusia jatuh ke dalam dosa.

Kenapa manusia bisa jatuh ke dalam dosa? Karena menjalin komunikasi dengan Iblis (Kej. 3).

Berkat dari urapan Roh Kudus
Minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, lalu ke leher jubahnya. “Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya” (ay. 3).

Berkat itu akan kita terima bila kita tetap berada dalam urapan dari tempat Yang Maha Tinggi.

Mampukah kita mempertahankan urapan ini? Kita pasti mampu asalkan tetap berjalan dalam pimpinan Tuhan.

Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Previous article
Next article

Must Read