HomeUncategorizedHe Is On The Way

He Is On The Way

… “Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya.” (Yohanes 11:14-15)

“Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” Begitulah bunyi pesan Maria dan Martha yang ditujukan kepada Yesus. Pesan yang mungkin juga sekaligus sebagai usaha terakhir yang mereka bisa lakukan untuk menyelamatkan hidup saudara kandung mereka yang sekarat ketika itu. Namun kita tahu bersama bahwa Lazarus akhirnya meninggal dunia. Di hari-hari pertama masa perkabungan itu, mungkin saja seseorang membisikkan, “Guru sedang dalam perjalanan menuju ke mari,” di telinga kedua kakak-beradik yang dikasihi Tuhan Yesus itu. Siapa yang tahu persis suasana hati keduanya saat mendengar bisikan itu? Mungkin saja hati mereka menjerit, “Tapi dia sudah mati! Mengapa Yesus tidak bersegera datang saat dia masih dalam keadaan hidup?” Atau pikiran mereka berkata, “Baiklah, Yesus ingin datang untuk menghibur kami.” Empat hari berlalu. Mungkin itu lebih dari kata “terlambat”. Tak ada lagi yang bisa diharapkan. Semua orang tahu Yesus membuat mukjizat, tapi otak manusia tak mampu memahami kehebatan-Nya yang sangat besar itu. Pemikiran manusia selalu dibentengi oleh batas-batas tertentu, misalnya: kematian. Bukankah kondisi seperti ini juga banyak kita temukan di masa kini?

Apa yang telah kita doakan bertahun-tahun dan belum dikabulkan juga hingga waktu memaksa kita untuk “menyerah” saja? Usia yang semakin bertambah membuat kita yakin bahwa doa dan harapan kita mungkin bukan rancangan-Nya bagi kita. Berbagai vonis paramedis dan informasi kesehatan merenggut impian kita setiap harinya. Pertolongan Tuhan terasa sudah lebih daripada “terlambat’. Bukan cuma empat hari. Tahun-tahun penantian yang melelahkan sudah terlalu banyak menguras air mata dan emosi jiwa. Tapi percayalah, Tuhan kita selalu “on time”. He is on the way. Dia sedang berproses.

Tuhan sedang melakukan bagian-Nya, untuk memberikan yang terbaik buat kita. Bukan hanya buat kita, tapi juga untuk membangun iman orang lain atau bahkan banyak orang di sekitar kita. Persis seperti yang dinasihatkan Paulus dalam Roma 15:2, “Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.” Jawaban Tuhan sering kali tidak hanya memberkati orang yang bersangkutan. Saat kesaksian dibagikan, ada banyak jiwa yang dibangun imannya. Percayalah, God is on the way! (em)

DOA : “Tuhan Yesus, ajarku untuk menantikan pertolongan-Mu dengan setia. Buatlah imanku kepada-Mu tidak menjadi luntur termakan oleh sang waktu. Amin.”

Must Read