Berpuasa

Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” (Kisah Para Rasul 13:2)

Puasa adalah sebuah tindakan menyangkal diri dan merendahkan hati di hadapan Tuhan. Menyangkal diri sendiri adalah perbuatan yang dengan sengaja tidak mengindahkan atau tidak merespon dan menahan diri dari pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani pada umumnya, seperti: makan, minum, dan aktivitas-akvitas yang menyenangkan tubuh lainnya. Sementara merendahkan hati menyangkut tindakan-tindakan untuk menjaga hati agar tidak jatuh ke dalam dosa, seperti: tidak cepat marah, menjaga perkataan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan di dalam doa dan penyembahan. Lalu apa manfaat yang di dapat dengan berpuasa?

Kisah Para Rasul 13 mengisahkan, pada suatu hari jemaat di Anthiokia beribadah kepada Tuhan disertai dengan berpuasa. Sementara mereka bersekutu tiba-tiba Roh Kudus berbicara kepada mereka: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan memberi catatan untuk Kisah Para Rasul 13:2 ini, sbb: “Orang Kristen yang dipenuhi dengan Roh sangat peka terhadap komunikasi Roh ketika berdoa dan berpuasa.”

Inilah salah satu manfaat berpuasa di hadapan Tuhan. Berpuasa bagi orang yang telah dipenuhkan oleh Roh Kudus bagaikan upaya menyamakan kembali ‘frekuensi’ kita dengan sorga. Radio kita di mobil tidak akan dapat menangkap siaran radio bila frekuensinya berbeda. Meleset sedikit saja bisa mengaburkan suara penyiar. Sebenarnya Roh ingin sekali menyampaikan pesan Tuhan untuk kita. Tapi seringkali kedagingan kita mengaburkan pesan Tuhan sehingga kita salah menangkap kehendak Tuhan. Dibutuhkan kepekaan agar dapat menangkap maksud Tuhan. Seringkali kepekaan itu datang ketika kita beribadah kepada Tuhan dalam doa dan puasa.

Dunia ini semakin jahat. Ada begitu banyak pengajaran yang mengutip ayat-ayat firman Tuhan, tetapi sebenarnya mengaburkan kehendak Tuhan yang sesungguhnya. Kita memang butuh pengetahuan Alkitab, tetapi iblis lebih lihai memutarbalikkan Firman. Hawa saja terpedaya. Kita sangat membutuhkan tuntunan Roh agar pengetahuan kita sepakat dengan maksud sorga. (tw)

DOA :“Tuhan Yesus, aku ingin kembali berpuasa di hadapan-Mu. Aku mau semakin hari aku semakin peka kepada tuntunan Roh-Mu. Amin.”

Must Read