Who Need It More

… tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak … (Galatia 2:20)

Andine menarik napas panjang. Perlahan dipejamkannya kedua matanya yang baru saja membaca ayat di atas dalam Alkitabnya, yang masih terbuka di layar HP-nya. Pikirannya penuh dengan ingatan betapa banyaknya yang Tuhan telah lakukan dalam hidupnya selama ini. PHK yang mendadak, ditolaknya permohonan VISA untuk bekerja di negeri yang jauh, hingga ketatnya persaingan dalam pelayanan di gereja. Semua persoalan itu tak sebanding dengan cinta Tuhan Yesus yang telah dirasakannya. Pelan-pelan, Roh Kudus membuatnya bertekad dalam hati, “Aku harus bisa mengerti semua orang. Sama seperti Tuhan Yesus selalu mau mengerti aku, walau di saat-saat terendah hidupku sekalipun.” Dan hatinya mulai kuat serta semangat kembali. Firman Tuhan itu ajaib!

Kita tentu tidak bisa melupakan kisah “Lima Roti dan Dua Ikan”. Waktu itu Yesus merasa kasihan pada ribuan orang yang setia mengikuti-Nya sepanjang hari dan mendengarkan pengajaran-pengajaran-Nya. Yesus berkhotbah begitu panjang sambil menyembuhkan banyak orang dari sakit mereka. Semua peristiwa itu berlalu tanpa terasa, hingga hari pun menjadi malam. Ketika itulah Yesus merasa kasihan kepada mereka dan ingin memberi makan, sebelum mereka pulang ke tempat tinggalnya masing-masing. Injil Yohanes menyaksikan bahwa ketika itu ada seorang anak yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan (Yohanes 6:9). Kesediaan anak itu untuk memberikan bekalnya kepada Yesus adalah mukjizat pertama yang terjadi, sebelum akhirnya Yesus mengadakan mukjizat besar dengan memberi makan lima ribu orang laki-laki, belum terhitung dengan perempuan dan anak-anak. Mereka makan sampai kenyang dari kelima roti dan dua ikan, bekal sang anak yang hatinya telah menjadi milik Yesus, bukan miliknya sendiri lagi.

Hari-hari ini mungkin kita tengah galau karena harus merelakan sesuatu yang begitu kita sayangi, untuk kebaikan lebih banyak orang. Tentu tidak mudah untuk berbagi dengan orang lain, apalagi dengan orang-orang yang sudah menyakiti kita. Namun ingatlah bahwa kita adalah milik Kristus, bukan milik diri kita sendiri. Tuhan akan memampukan kita. (em)

DOA : “Ya Yesus, Engkau lebih tahu, siapa yang lebih memerlukan. Kini, apapun yang Kaukehendaki untuk kubagikan pada orang lain, mampukanlah aku untuk melakukannya. Amin.”

Must Read