Sikap Doa yang Benar

Bacaan Alkitab Setahun: Mikha 1-7

Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah … (Lukas 17:11-19)

Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Di tengah jalan, Yesus bertemu dengan sepuluh orang kusta dan menyembuhkan mereka. Kisah ini menjadi menarik karena dalam Imamat 13:45-46 ditulis penderita kusta harus diasingkan dan keadaannya sangat susah. Ada beberapa pelajaran yang indah dari kisah ini.

Pertama, doa harus bersungguh-sungguh (Lukas 17:13). Salah satu cara menaikkan doa yang sungguh-sungguh adalah dengan berseru dan berteriak. Ada waktunya kita berdoa dengan menggunakan bahasa tubuh seperti berlutut dan mengangkat tangan atau berdoa di dalam hati. Tetapi apapun cara kita berdoa, Tuhan mau kita berdoa dengan sungguh-sungguh. Doa yang sungguh-sungguh akan berdampak pada jawaban doa. Demikianlah sepuluh orang kusta, mereka menunjukkan kesungguhan doa yang luar biasa dengan berteriak dari jarak yang jauh agar Yesus mendengar. Kedua, meminta belas kasihan Tuhan (Lukas 17:13). Tuhan kita selalu penuh dengan belas kasihan. Dia tidak senang melihat umat-Nya terpuruk. Dalam kasih-Nya Allah bertindak untuk menolong umat-Nya. Hal itu terbukti pada respon Allah terhadap sepuluh
orang kusta yang berseru meminta belas kasihan kepada-Nya.

Ketiga, percaya bahwa kuasa Allah tidak terbatas (Lukas 17:13). Penyakit kusta tidak bisa disembuhkan kecuali oleh Tuhan. Jadi ketika kita datang kepada Tuhan, kita harus sadar bahwa Dia berkuasa. Janganlah berdoa tanpa iman. Sebaliknya berimanlah dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan yang tidak terbatas. Keempat, mengucap syukur (Lukas 17:15-17). Ada perbedaan respon dari sepuluh orang kusta yang Yesus sembuhkan. Sepuluh orang Tuhan sembuhkan, tetapi hanya satu yang datang kembali bersyukur kepada Tuhan, yaitu seorang Samaria. Ketika kita kembali kepada Tuhan untuk mengucap syukur bukan hanya berkat jasmani tetapi berkat rohani juga Ia curahkan (Lukas 17:19; Markus 5:34).

Mari kita sungguh-sungguh berdoa untuk meminta belas kasihan-Nya, sebab Tuhan yang kita hampiri bukan pribadi yang terbatas. Ketika doa kita dijawab
oleh Tuhan, jangan lupa untuk kembali mengucap syukur kepada-Nya. (di)

DOA : “Tuhan Yesus, terimakasih telah mengajarkanku sikap doa yang benar. Sikap doa yang mendatangkan pertolongan atas persoalanku. Amin.”

Must Read