Setelah Amin

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 40-43

Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (Matius 23:3)

Dalam sebuah ibadah, adalah satu hal yang lumrah dilakukan, bila para pelayan Firman mengawali dan menutup penyampaian firman Tuhan dengan doa. Seluruh rangkaian itu selalu diakhiri dengan kata “amin”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “amin” masuk dalam daftar partikel yang bermakna ‘terimalah’ atau ‘kabulkanlah’ atau ‘demikianlah hendaknya’. Semua makna tersebut menjadi penegasan kesungguhan atas segala permohonan di dalam doa-doa yang dinaikkan kepada Tuhan.

Para hamba Tuhan juga sering menutup pemberitaan Firman dengan permohonan agar umat Tuhan yang mendengarkan diberikan kemampuan bukan hanya untuk memahami, tetapi juga untuk melakukan firman-Nya di dalam kehidupan sehari- hari. Doa dan permohonan yang dikuatkan dengan kata “amin” itu seharusnya bukan hanya dinantikan dengan berdiam diri. Diperlukan ketaatan demi menjaga agar doa dan permohonan kita terwujud dalam kehidupan nyata, bukan sekadar teori.

Dalam nats kita hari ini Yesus menegaskan bahwa umat Tuhan harus menuruti serta melakukan apa yang diajarkan oleh para ahli taurat dan orang Farisi. Mereka mengajarkan firman Allah, tentu saja kita harus mendengarkan ajarannya dan belajar melakukan Firman setiap hari. Namun, tidak semua orang yang mengajarkan kebenaran firman Tuhan, juga adalah pelaku Firman. Keseharian hidup mereka mungkin tidak bisa diteladani. Apa yang didoakan di atas mimbar, belum tentu dikerjakan dengan taat. Padahal mimbar yang sesungguhnya adalah keseharian kita. Jangan lupakan, setelah mengucapkan “amin” ada bagian kita yang harus kita kerjakan juga. Bukan hanya menunggu jawaban Allah atas doa kita, namun yang utama adalah setia menaati perintah-Nya. Dan inilah perintah-Nya: saling mengasihi (Yohanes 15:12).

Apa yang menjadi doa Anda hari-hari ini? Ingatlah bahwa setelah berdoa, ada “kasih” yang harus kita kerjakan. Kasih itu bisa berwujud teladan, take and give, penghargaan, pengertian, kerja keras, merancang kebaikan, kedewasaan, ketaatan, penyangkalan diri dan masih banyak lagi. (em)

DOA : “Ampunilah jika selama ini, aku hanya menuntut banyak hal dalam doa-doaku. Ternyata ada banyak hal yang harus kukerjakan setelah kata ‘amin’. Amin.”

Must Read