HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanKematian dan Kebangkitan Rohani

Kematian dan Kebangkitan Rohani

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 4-6

…: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Yohanes 5:24)

Ada dua jenis kematian, yaitu: kematian jasmani dan kematian rohani. Dan ada orang-orang yang sekalipun hidup secara jasmani, namun ia mati secara rohani. Dalam Efesus 2:1, 4-5 Paulus berkata kepada jemaat di Efesus bahwa dahulu mereka mati karena dosa-dosa mereka, tetapi setelah mengenal Tuhan, Allah menghidupkan mereka bersama-sama Kristus dan diselamatkan. Ini adalah kebangkitan dari kematian rohani kepada kehidupan. Dalam kisah anak yang hilang kita melihat kematian rohani, bukan secara jasmani, tetapi mengalami kebangkitan kepada kehidupan. Sang ayah berkata: “Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali…” (Lukas 15:24).

Kematian rohani disebabkan oleh dosa. Namun, Allah sanggup menghidupkan baik itu kematian jasmani, kematian rohani maupun kematian kekal. Bagaimana caranya agar kita dapat hidup atau dibangkitkan dari kematian? Jawabnya dengan mendengarkan suara Tuhan atau Firman-Nya. Yohanes 5:24-25 menjelaskan, jika seseorang mendengarkan perkataan Yesus, maka ia akan hidup kembali. Hal ini berlaku baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Alkitab mencatat, kelak saat Yesus datang kembali, maka Ia akan membangkitkan baik orang percaya maupun orang yang tidak percaya.

Selanjutnya percaya bahwa Tuhan adalah Allah yang berkuasa membangkitkan. Kematian adalah hal yang melebihi kemampuan manusia. Tidak ada manusia yang mampu membangkitkan orang mati. Namun, tidak peduli kematian rohani atau kematian jasmani, saat suara Yesus didengar, maka suara itu memiliki kuasa untuk memulihkan dan membangkitkan. Kalau dalam kehidupan kita ada sesuatu yang ‘mati’ – baik dalam pelayanan kita, dalam usaha kita, keluarga kita, pendidikan, dlsb, maka kita perlu membawa hal itu kepada Yesus. Sebab Ia adalah Allah yang menghidupkan, Allah yang membangkitkan segala sesuatu.

Oleh sebab itu pada saat kita mendengar Firman, kita harus percaya sehingga Firman itu jadi, dan firman Tuhan itu akan membangkitkan ‘kematian-kematian’ yang terjadi dalam hidup kita. (di)

DOA : “Tuhan Yesus berfirmanlah atas segala hal yang ‘mati’ dalam hidupku. Aku ingin Engkau memberi kehidupan kepadaku. Amin.”

Must Read