HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanWaktunya Terlalu Singkat

Waktunya Terlalu Singkat

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 14-17

Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. (Ayub 14:1)

Kisah ini mungkin sempat mampir di beberapa layar medsos Anda. Seorang wanita muda duduk santai di sebuah kursi di dalam bus yang tidak terlalu padat penumpang. Wajahnya tampak cerah ceria. Di sebuah halte, seorang wanita tua dengan banyak barang tentengan naik ke dalam bus itu dan duduk tepat di kursi kosong di samping wanita muda tadi. Dengan terburu-buru, ibu tua itu duduk dan meletakkan barang-barangnya yang banyak itu dengan sembarangan, hingga beberapa menumpuk di pangkuan wanita muda tadi. Karena sang wanita muda tetap duduk santai tanpa memprotesnya, seorang pria yang duduk di sisi lainnya menyenggol siku wanita muda itu dan berbisik, “Kenapa kamu nggak protes?” Dengan santai wanita muda itu berkata, “Perjalanan bersama kita ini terlalu singkat untuk diisi dengan argumentasi yang sepele seperti itu. Lagi pula saya juga akan turun di halte berikutnya.”

Ayub berkata dalam nats bacaan kita di atas bahwa umur manusia adalah singkat saja. Bukankah setiap menjelang hari Natal kita sering berkata, “Rasanya koq baru kemaren tahun baruan, tau-tau sekarang udah mau natalan lagi?” Ya, semua itu menandakan betapa singkatnya waktu-waktu ini. Bila kita mengenang masa-masa yang telah berlalu, bukankah kita cenderung lebih suka mengingat yang manis dan indah untuk dikenang, sekalipun tak jarang hal itu justru mengundang air mata jatuh di pipi? Ya, apa yang kita kenang sering sekali terasa begitu singkat saja. Kita masih merindukan hal itu terus bisa berlangsung di kehidupan kita. Sayangnya, kesadaran ini tidak otomatis menghapus munculnya pikiran negatif dalam diri kita. Bukankah kita sering tiba-tiba berpikiran jahat?

Saat empat orang mengusung seorang lumpuh di atas tilamnya, dan si lumpuh disembuhkan, Yesus berucap, “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (Matius 9:4). Hari ini, mari mengundang Roh Kudus untuk melawat hati kita, agar setiap kali kita diingatkan bahwa waktu kita di bumi ini adalah begitu singkat, hampir selalu lebih singkat daripada yang kita bayangkan. Sebab itu, marilah kita terus memikirkan semua yang benar, mulia, adil (Filipi 4:8) dan hal-hal baik lainnya. (em)

DOA : “Aku sering tergoda untuk mencurigai banyak hal. Aku lupa semua itu menyita waktu yang singkat yang kumiliki di bumi. Biarlah Roh-Mu mengisi akal budiku dengan kebaikan. Amin.”

Must Read