Dibebaskan

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 35-37

Maka orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, … (Yesaya 51:11)

Saat duduk di bangku sekolah dulu, kita merayakan kelulusan sebagai hari pembebasan yang tak boleh dilewatkan begitu saja. Sebagai penanda, tidak sedikit siswa yang mengumpulkan tanda tangan dan paraf teman-temannya di atas baju seragam sekolahnya masing-masing. Kita juga merayakan kebebasan saat negara kita berulang tahun. Berbagai perlombaan digelar untuk menghadirkan sukacita, melambungkan riuhnya sorak-sorai kebersamaan dengan warga sekitar. Meskipun sangat sedikit dari kita yang benar-benar pernah merasakan masa-masa penjajahan, namun seluruh bangsa seolah larut dalam sukacita kemerdekaan, dalam berbagai bentuk kreasi perayaannya. Konon, di beberapa kampung, suasana 17-an jauh lebih meriah daripada suasana hari-hari raya keagamaan atau tahun baruan. Suasana yang dinantikan setiap tahunnya oleh seluruh warga desa. Kemerdekaan adalah perayaan.

Nats bacaan kita hari ini juga menggambarkan keriuhan besar yang dijanjikan, ketika umat-Nya dibebaskan Tuhan dari tawanan bangsa lain. Mereka akan pulang dengan sorak-sorai. Mungkin banyak dari mereka yang menari-nari dengan berbagai gaya, ala-ala tik-tok misalnya. Hal yang paling menarik dari ayat di atas adalah kalimat: “sedang sukacita abadi meliputi mereka.” Bayangkan, sukacita abadi! Anak tetangga kami pulang ke rumah dengan rasa bahagia, membawa piala kejuaraan dari sekolahnya. Tapi sukacitanya hilang seketika saat ayahnya berkata bahwa hari itu ia di-PHK. Orangtuanya tak sanggup menyekolahkannya ke jenjang yang lebih tinggi. Harapannya akan masa depan cerah sesaat menguap lenyap. Beruntung akhirnya pihak sekolah membantunya untuk mendapatkan bea siswa. Sukacitanya kini berganti menjadi tantangan.

Tujuh puluh lima tahun mengecap kemerdekaan, kini Indonesia yang kita cintai dihadapkan pada ancaman virus yang mewabah di seantero dunia, covid-19. Banyak jiwa yang terenggut akibat virus covid-19 ini. Tak satu pun presiden sebelumnya yang pernah punya pengalaman sepahit ini. Mari doakan para pemimpin bangsa ini. Mari berjuang bersama mereka demi mempertahankan tanah air ini. Dalam doa-doa kita, harapan indah kita berproses, tantangan kita hadapi bersama. (em)

DOA : “Bapa, kami bersyukur untuk 75 tahun kebebasan yang kami nikmati di Indonesia ini. Tolong kami untuk bersama mendukung pemerintah hadapi tantangan apapun. Amin.”

Must Read