Hope

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 46-48

Kata Yakub: “Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati.” (Kejadian 45:28)

Alkisah, di sebuah meja terdapat empat lilin yang menyala. Saat suasana menjadi hening, terdengarlah percakapan di antara lilin-lilin tersebut. Lilin pertama berkata, “Aku adalah ‘damai’. Namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku mematikan diriku saja.” Perlahan, lilin pertama pun padam. Lilin kedua kemudian berkata, “Aku adalah ‘iman’. Sayang aku tak berguna lagi karena manusia tak mau mengenalku.” Tak lama, tiupan angin memadamkannya. Selanjutnya, lilin ketiga berbicara, “Aku adalah ‘cinta’. Manusia tak lagi memandang dan menganggapku penting. Mereka lebih suka saling membenci daripada saling mencintai.” Maka, tanpa menunggu lama, lilin ketiga pun padam. Saat itulah seorang anak kecil masuk ke dalam ruangan tempat meja berlilin itu terletak. Wajahnya sedih melihat tiga lilinnya mati dan menjadikan suasana kian gelap. Tapi sang lilin keempat berkata, “Jangan sedih. Akulah lilin ‘harapan’. Kau bisa mengambil cahayaku, lalu membagikannya kepada ketiga temanku, sehingga duniamu hidup dalam damai, iman, cinta dan harapan.

Jangan berhenti berharap. Tuhan tak pernah tidur (Mazmur 121). Dia selalu ada di hari esok kita. Dia tahu betul apa yang menanti kita di depan sana, dan Ia bersiap untuk menolong kita agar sanggup melalui segenap tantangan di kemudian hari. Ingatlah pada Yakub. Harapannya untuk bertemu anak kesayangannya, yang telah lama dianggapnya mati, terwujud di hari tuanya. Janganlah menyerah! Berjuanglah untuk bangkit! Percayalah Allah ada di tempat terdekat dalam hidup kita. Ia tak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya, kecuali bila kita sendiri yang memutuskan untuk meninggalkan-Nya. Penjaga kita tak pernah terlelap.

Seorang pemuda suatu hari ditinggal pergi untuk selamanya oleh ibunya di tengah wabah covid yang melanda Indonesia. Anak semata wayang itu telah lama menjadi anak yatim. Kini ia tinggal sebatang kara. Keluarga yang berbeda keyakinan membuatnya kian tersendiri. Bersyukur karena Roh Kudus menolongnya untuk bangkit. Harapannya akan hari esok terbit, ketika cukup banyak jemaat Tuhan yang menghadiri pemakaman. Mari bangkit! Yesus yang ada di hari esok selalu sertai kita. Haleluya! (em)

DOA : “Karena Yesus hidup pada hari esok, aku berjanji untuk tidak menyerah pada segala tantagan hidup ini. Peganglah selalu tanganku, ya Roh Kudus, dan berjalanlah denganku. Amin.”

Must Read