Doa yang Tulus

… “Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 18:14)

Doa yang sampai ke hadirat Tuhan adalah doa yang tulus. Perumpamaan yang Yesus ceritakan tentang doa orang Farisi dan pemungut cukai sangat jelas bahwa doa yang tuluslah yang naik ke hadirat Tuhan (Lukas 18:9-14). Seperti apakah doa yang tulus?

Pertama, ada pengakuan dosa (Mazmur 79:8, 9). Mengakui kelemahan kita memang sukar dilakukan karena keangkuhan diri kita. Dan keangkuhan ini yang membuat doa-doa kita tidak sampai kepada Allah dan akhirnya membawa kita pada kejatuhan (Amsal 16:18).

Kedua, fokus kepada Tuhan dan Kemuliaan-Nya. Musuh sedang menista Tuhan dengan menimpakan segala sengsara kepada umat-Nya. Kalau Tuhan tidak bertindak menyelamatkan, tentu musuh mengira Tuhan tidak sanggup menolong umat-Nya. Maka pemazmur meminta agar Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya dengan menolong mereka. (Mazmur 79:9, 10). Waktu kita berdoa, biarlah fokus kita adalah Tuhan dan kemuliaan-Nya. Jangan membela diri apalagi mencari kambing hitam. Akuilah dengan jujur kelemahan kita, lalu mohon belas kasihan dan pengampunan-Nya. Bertekadlah untuk hidup lebih berhati-hati, dan jangan lagi jatuh pada dosa yang sama. Karena doa orang benar yang didengar Tuhan (Amsal 15:29).

Ketiga, selaras dengan keinginan Tuhan. Kita tidak akan menerima apa-apa bila kita salah berdoa, yaitu bila yang kita minta itu hanya untuk memuaskan hawa nafsu belaka. Oleh sebab itu kita perlu menyelaraskan keinginan kita dengan kehendak Tuhan. Hal ini hanya dapat terjadi jika kita selalu bersekutu dengan Tuhan. Bila hati kita selaras dengan keinginan Tuhan, maka doa yang lahir dari hati kita menjadi sama dengan apa yang Allah rindukan. Seringkali apa yang Allah rindukan, Ia taruh dalam hati kita menjadi beban doa (Yeremia 33:3). Bukan berarti kita tidak boleh meminta apa yang kita perlukan, tetapi hendaknya kita menyampaikan segala doa kita sesuai dengan apa yang Tuhan taruh di hati kita (1 Yohanes 5:14).

Berdoa dengan tulus ialah datang kepada Bapa apa adanya, tanpa topeng dan kepalsuan, karena memang Bapa Mahatahu. Ia mengerti kerinduan hati kita yang terdalam. Pertanyaannya kemudian, apakah kita datang dengan hati yang tulus kepada-Nya atau tidak? Haleluya! (dp)

DOA : “Tuhan Yesus, inilah hidupku. Tak ada yang tersembunyi di hadapan-Mu. Dengan keberadaanku aku datang memohon belas kasihan-Mu. Amin.”

Must Read