Kodokushi

Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan … Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. (Yes 46:4)

Sekarang ini populasi Jepang berkisar 40% berusia di atas 65 tahun, dan setiap 1 jam terjadi tiga kematian Kodokushi. Dalam setahun tercatat 30.000 kasus Kodokushi seantero Jepang. Apa itu Kodokushi? Istilah kerennya adalah dying alone atau mati sendiri. Tanpa keluarga, tanpa prosesi pemakaman, apalagi tangisan. Fenomena Kodokushi dewasa ini, erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi Jepang tahun 1960 sampai 1970-an. Saat itu, banyak orang mengais rejeki di kota, dan bekerja sebagai karyawan, buruh pabrik, tukang bangunan, insinyur atau mandor. Tapi awal 1990-an, kemajuan teknologi Jepang membuat pelaku industri mengganti tenaga manusia dengan robot. Sehingga, para cikal bakal Kodokushi saat ini, kehilangan pekerjaan dan tidak bisa pulang karena puluhan tahun putus kontak dengan keluarga mereka di kampung halaman.

Menurut Masatomi Yokoo, seorang Cleaning Service Manager, yang sepuluh tahun lebih menangani masalah ini – menjelaskan sebagian besar Kodokushi adalah orang yang memiliki hubungan buruk dengan keluarga mereka. Bahkan banyak yang tidak memiliki keluarga atau sengaja memutuskan hubungan keluarga secara sepihak. Kodokushi ditemukan mati mengenaskan dan peninggalan mereka biasanya dijual atau didaur ulang perusahaan cleaning service. Pada dasarnya, Kodokushi adalah korban industri Jepang. Demi status ekonomi, mereka korbankan segalanya termasuk keluarga mereka sendiri!

Menjadi tua, sakit-sakitan dan minim sumber daya finansial adalah ketakutan manusia modern. Kematian faktanya tidak pandang bulu! Datang kapan saja, di manapun, dan kepada semua orang di bawah kolong langit ini. Siapapun kita yang membaca renungan ini, ada masa tanam panen dan masa canda tangis. Kita sehat, kuat dan mungkin berada di usia emas dengan produktiftas hebat saat ini. Camkan! Jika ingin melihat hari-hari baik terjadi dalam hidup kita seperti Amsal 4:18 yang mengatakan bahwa jalan hidup orang benar semakin terang hingga rembang tengah hari. Maka, jangan lupakan Tuhan yang sudah memberkati kita dan sayangilah kaum keluarga kita karena mereka adalah titipan Tuhan bagi kita. (mg)

DOA : “Tuhan Yesus, tuntunlah aku agar dapat berelasi baik dengan kaum keluargaku dan mengasihi mereka dengan tulus. Amin.”

Must Read