HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanHidup Adalah Penyembahan

Hidup Adalah Penyembahan

Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya. (Ul 11:16)

Saat manusia diciptakan oleh Allah, Tuhan membentuk kita segambar dan serupa dengan-Nya (Kejadian 1:26-27). Allah membentuk sebuah makhluk yang mirip sekali dengan diri-Nya sendiri. Itu sebabnya Tuhan Allah sedih ketika manusia ciptaan-Nya tidak setia kepada-Nya, yaitu saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Sama halnya ketika sebagai orangtua, kita menemukan anak kandung kita melawan atau melanggar perintah kita. Sebagai orangtua yang baik, sewajarnya kita mencari cara agar anak-anak tetap ada dalam pengawasan kita, dekat dengan kita dan tidak pergi menjauh dari kita. Namun sekiranya sesuatu terjadi dan mereka memilih untuk menjauhi kita, tentu saja kita akan mencari cara agar bisa mendekat dengan anak-anak. Seperti itulah hati Bapa di sorga.

Sejak awal kejatuhan manusia, Allah Bapa merancangkan sebuah misi mulia untuk dapat menyelamatkan manusia. Tuhan tidak bisa melupakan manusia, karena ia diciptakan dalam gambar Allah. Begitu besarnya kasih Bapa, sehingga sejak semula, Allah lebih memilih mengorbankan binatang untuk membuat pembalut tubuh manusia, saat mereka jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:21). Allah tidak membiarkan manusia keluar dari Taman Eden dengan rasa malu, meskipun apa yang dibuatnya dalam dosa adalah sungguh-sungguh memalukan. Bisakah Anda merasakan dalamnya kasih Bapa kepada manusia? Allah merindukan penyembahan kita. Bapa kita di sorga menginginkan kita menyembah hanya pada-Nya.

Kepada Allah yang penuh cinta kasih itulah selayaknya kita menyembah. Ia yang memelihara hidup kita sampai hari ini. Ia yang merancangkan hal-hal baik untuk masa depan kita. Dia juga yang memulihkan lelahnya raga, saat kita tertidur pulas. Demikian besarnya cinta-Nya, hingga rambut di kepala kita pun terhitung oleh-Nya semua. Bagaimana mungkin kita mengingkari kesetiaan-Nya dalam memelihara hidup kita, sampai hari ini? Bila keadaan hidup telah menjauhkan kita dari cinta kasih-Nya selama ini, kembalilah sekarang juga. Sembahlah Allah di dalam nama Yesus Kristus Tuhan dan bangunlah kembali relasi yang intim dengan-Nya. Percayalah, Dia begitu merindukan penyembahan kita. (em)

DOA : “Ya Allah, aku datang kembali untuk menyembah-Mu dalam roh dan kebenaran. Sucikan dan kuduskan hidupku dengan darah Yesus, agar kulayak untuk terus menyembah-Mu. Amin.”

Must Read