HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanIman sebagai Bahan Dasar

Iman sebagai Bahan Dasar

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibr 11:1)

Ibrani pasal 11 dimulai dari definisi iman dan juga berisi daftar para pahlawan iman. Mereka adalah orang-orang Ibrani yang tercatat pula kisahnya di dalam Alkitab. Nama mereka disebut dalam pasal tersebut karena mereka memiliki bukti-bukti nyata dan tanda-tanda keberhasilan dari perbuatan iman mereka. Tentu kita ingin iman kita bisa seperti mereka. Karena itu mari kita perhatikan nats hari ini, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Dijelaskan bahwa iman adalah dasar atau fondasi dari segala sesuatu yang kita harapkan. Jadi apa saja yang kita harapkan pada saat itu, dasar atau landasan untuk mencapainya adalah dengan iman. Iman adalah bahan dasarnya. Iman adalah bahan mentahnya atau raw material-nya.

Perhatikan pula Ibrani 11:6 yang mengatakan, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” Tanpa iman, tanpa bahan dasar itu tak mungkin kita dapat menyenangkan Tuhan. Dalam Injil Lukas 18:8 Yesus berkata: “Jika Anak Manusia itu datang; adakah Ia mendapati iman di bumi?” Tuhan ingin melihat bahan dasar itu ada dalam hidup kita, atau ada dalam setiap perbuatan kita yang berkenan di hadapan Tuhan. Di dalam percaya kita kepada Allah dan kepada setiap janji-janji-Nya.

Selanjutnya Ibrani 11:1 mengatakan: “Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Bukti biasanya dapat kita lihat, tapi iman adalah bukti dari segala sesuatu yang belum kita lihat. Kita harus percaya telah menerimanya atau memilikinya walaupun kita belum mendapatkannya. Sehingga kita harus melihatnya dengan ukuran “mata rohani” kita kepada Tuhan. Kemudian taruhlah iman kita dengan percaya dan berharap kepada Tuhan. Sebab pengharapan kita di dalam Tuhan itu pasti. Pengharapan bagaikan sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, yaitu tempat di mana Tabernakel Allah ada. Ini menggambarkan pengharapan kita itu tertancap kuat di dalam Allah. Haleluya! (wb)

DOA : “Tuhan Yesus, ajarilah aku beriman dengan benar agar aku dapat mengalami seperti yang terjadi kepada para pahlawan iman. Amin.”

Must Read