HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanMemberi Pujian kepada Tuhan

Memberi Pujian kepada Tuhan

Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku. (Maz 119:108)

Sebagai umat tebusan Tuhan, sudah sepatutnya kita bersyukur dan mempersembahkan puji-pujian kepada Tuhan sebagai ungkapan rasa hormat dan pengagungan kita kepada-Nya sebagaimana yang diajarkan dalam Alkitab. Persembahan kepada Tuhan telah mulai dilakukan oleh nenek moyang bangsa Israel sejak zaman dulu kala, misalnya seperti yang dilakukan oleh Kain dan Habil (Kejadian 4:3-5). Ada berbagai macam bentuk pujian dan penyembahan, maupun berbagai cara melakukannya yang sangat dipengaruhi oleh faktor tradisi dan budaya setempat dari mereka yang melakukannya.

Dalam Perjanjian Lama, kita temukan nenek moyang bangsa Israel mendirikan mezbah untuk mempersembahkan korban binatang sebagai sarana yang dipakai untuk mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada Allah. Kita juga temukan bahwa ketika berada dalam bait Allah, mereka menaikkan doa pujian mereka dengan berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah. Hal seperti itu tidak kita temukan dalam gereja-gereja di Perjanjian Baru, apalagi dalam gereja modern sekarang ini.

Bentuk dan cara membawa pujian dan penyembahan kepada Tuhan dapat berubah atau beragam, namun hakekat dari pujian dan penyembahan tersebut harus tetap sama dan tidak boleh berubah. Dalam gereja-gereja modern sekarang ini, pujian dan penyembahan juga dipengaruhi oleh aliran atau denominasi gereja masing-masing. Ada yang memakai alat-alat musik tradisionil, organ tua, alat musik kontemporer dan lain sebagainya. Ada yang menyanyikan lagu pujian dengan hikmat berupa lagu hymne, tapi ada juga yang lebih suka menyanyikan lagu koor pendek dengan peralatan musik yang hingar bingar.

Apapun bentuk dan caranya, pujian dan penyembahan kepada Tuhan harus keluar dari kekudusan hati kita, dipersembahkan dengan penuh hormat dan ucapan syukur, bukan dilakukan sebagai pelampiasan jiwa yang dikuasai oleh hawa nafsu duniawi karena pujian dan persembahan yang demikian tidak berkenan kepada Tuhan. Lakukanlah semua itu untuk memuliakan dan mengagungkan Dia. Tuhan senang menerima pujian dari umat-Nya dan Ia berkenan untuk bersemayam di atas puji-pujian kita. (phm)

Previous article
Next article

Must Read