HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanAbner, Sejatinya Seorang Panglima

Abner, Sejatinya Seorang Panglima

Kiranya Allah menghukum Abner, bahkan lebih lagi daripada itu, jika tidak kulakukan kepada Daud seperti yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepadanya. (2 Sam 3:9)

Abner bin Ner. Dalam bahasa Ibrani, nama Abner disebut juga sebagai Avner atau Aviner, yang berarti ‘bapak terang’. Abner adalah putra dari Ner, saudara kandung Kish, ayah dari Raja Saul. Abner dan Saul adalah saudara sepupu kandung. Sejak Saul diangkat menjadi raja pertama atas Israel, Abner diberi jabatan sebagai panglima perang Israel. Sejak saat itulah Abner benar-benar bertekad untuk menjadi seorang panglima sejati. Namun seorang Abner tidaklah kebal dari kesalahan. Abner pernah tertidur begitu pulasnya saat mengawal Raja Saul ketika mereka berkemah di Bukit Hakhila, dalam rangka mengejar Daud yang dicemburui Saul, hanya karena nyanyian para wanita, “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” (1 Samuel 18:7). Waktu itu, Daud bersama orangnya, Abisai, menyelinap masuk ke dalam perkemahan tempat Saul berbaring, dan mengambil tombak yang tertancap ke tanah di sebelah kepala Saul, serta sebuah kendi milik raja (1 Samuel 26:12). Walaupun demikian halnya, Abner menunjukkan kesetiaannya hingga Saul mati. Setelah Saul mati, Abner tidak tergoda untuk menjadikan dirinya raja atas Israel, meskipun ia mendapatkan pengaruh yang besar di antara kaum keluarga Saul. Ia justru mengambil Isyboset, anak Saul dan menjadikannya raja atas seluruh Israel.

Jiwa ksatria Abner benar-benar sudah teruji sebagai panglima sejati. Sampai suatu hari, Isyboset menilainya “rendah” dengan menuduh Abner telah berlaku salah kepada gundik Saul, ayahnya (2 Samuel 3:7-8). Sesungguhnya, Abner tahu benar bahwa Tuhan Allah Israel memang sudah menentukan Daud untuk menjadi raja atas Israel, setelah Saul berlaku tidak setia kepada-Nya. Namun Abner mecoba untuk bertahan. Tetapi setelah tuduhan itu, Abner berbalik 180 derajat dan berjuang untuk menjadikan Daud sebagai raja atas Israel. Meskipun akhirnya Abner mati terbunuh, namun Daud memberi penghargaan yang tinggi kepadanya hingga di akhir usianya (1 Raja-Raja 2:5).

Adakalanya sulit bagi kita untuk berbalik dari yang salah, walaupun kita sudah menyadarinya. Seperti Abner, Tuhan sanggup membawa kita dengan cara-Nya untuk kembali pada kebenaran-Nya. Mari minta pertolongan Tuhan untuk melepaskan kita dari segala jerat dosa. Tuhan sanggup menolong kita! (em)

DOA : “Ya Allah, tolonglah aku untuk terbebas dari segala jerat dosa dan mampukan aku untuk memilih yang benar, sekalipun jalan yang harus kulewati menjadi begitu melelahkan. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read