Visi Paulus

Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa … Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, … dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. (Kis 16:25-26)

Jika kita bicara tentang visi, maka itu bukan hanya sebatas impian atau cita-cita yang diupayakan. Jauh lebih luas dari itu, visi adalah konsep imajinasi yang melibatkan kemampuan, kreatifitas dan sumber daya untuk berani bereksperimen dalam memecahkan persoalan untuk memperoleh jalan keluar. Dalam konteks tersebut, Paulus dan Silas dapat disebut sebagai visioner, karena selalu berusaha mencari jalan keluar dalam permasalahan yang dihadapinya. Keadaan terbelenggu tidak membatasi kebebasan mereka untuk memuji Tuhan. Selama jiwa tidak terbelenggu maka seseorang dapat melakukan apa saja dalam keadaan yang tidak mendukung sekalipun. Paulus menyadari bahwa keadaan terbelenggu hanya membatasi anggota tubuh tetapi tidak membatasi keinginannya.

Dari keinginan yang tidak terbelenggu ini muncul kreatifitas dan kemampuan menggunakan sumber daya yang ada. Alkitab mencatat pujian Paulus dan Silas membuat narapidana lain mendengarkan mereka. Kata yang dipakai Alkitab dalam bahasa Yunani untuk “mendengarkan” ini berarti: mendengar dengan menyimak. Situasi ini sungguh mengherankan karena mereka tidak memperlihatkan rasa bosan atau kesal karena kegaduhan. Pujian Paulus dan Silas telah merebut perhatian mereka, akibatnya mereka tidak lagi merasa terbelenggu, sebaliknya merasakan kebebasan dalam jiwa mereka. Sehingga ketika kuasa Allah membuka semua pintu penjara, mereka tidak lari.

Semua orang punya kemampuan untuk menyelesaikan masalah hidupnya, jika mempunyai visi yang jelas tentang apa yang ia ingin lakukan. Visi bukan hanya penglihatan supranatural saja, namun juga kemampuan untuk melihat peluang dalam semua kesempatan. Seperti Paulus yang selalu melihat peluang untuk memenangkan banyak orang kepada Tuhan, sekalipun banyak keterbatasan. Kita memang bukan Paulus, tetapi bukan berarti kita harus menjadi lebih kerdil darinya. Hanya karena takut melihat peluang hidup dalam berbagai kesempatan yang kita miliki, kita kehilangan pengalaman berharga bersama dengan Tuhan. Hanya satu hal yang masih bisa dilakukan manusia dalam keadaan tidak dapat berbuat apa-apa: menyanyi dan berharap. Kiranya Tuhan menolong kita semua. (hvdk)

DOA : “Tuhan Yesus, berikanlah kemampuan untuk melihat peluang di tengah banyak keterbatasanku. Berikanlah aku visi yang dapat membuat terobosan baru. Amin.”

Must Read