Keinginan Roh

Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. (Rm. 8:6)

Semua orang ingin hidup dalam damai sejahtera. Tidak ada orang yang mau hidupnya dipenuhi dengan kekacauan, kekuatiran, dan ketidaktenangan. Umumnya untuk mencapai hidup dalam damai sejahtera orang mengejar uang. Mereka pikir uang mampu membeli damai sejahtera. Tetapi Benjamin Franklin berkata: “Money has never made man happy, nor will it; there is nothing in its nature to produce happiness. The more of it one has the more one wants.” (Uang tidak pernah membuat manusia bahagia, juga tidak akan mungkin; tidak ada dalam sifatnya untuk menghasilkan kebahagiaan. Semakin banyak seseorang memiliki uang semakin banyak yang diinginkannya.)

Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (8:1), Paulus menegaskan bahwa keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Jika kita menuruti keinginan daging, maka hasil akhirnya adalah maut atau kebinasaan. Sebaliknya, jika kita menuruti keinginan Roh, maka hasilnya adalah hidup kekal dalam damai sejahtera. Memang benar bila ada yang berpendapat hal ini berbicara tentang kehidupan nanti setelah kematian. Tetapi dalam kenyataannya bila kita mempraktikkan hidup menurut Roh, maka pada detik yang sama damai sejahtera mengalir dalam kehidupan kita.

Hidup menurut Roh adalah hidup sesuai dengan tuntunan Roh Kudus. Roh Kudus yang berdiam dalam kita senantiasa menuntun kita hidup sesuai dengan kebenaran Firman. Orang yang hidup seturut Firman memiliki janji-janji Allah. Allah yang telah berjanji pasti menggenapi setiap janji-Nya. Dan janji-janji Allah tidak semua tentang hidup di dalam sorga, tetapi juga tentang penyertaan ajaib-Nya selama kita masih ada di dalam dunia ini.

Salah satu janji Allah itu berbunyi: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27). Jadi, mari kita hidup menurut Roh agar damai sejahtera itu ada di dalam hati kita. Seorang jemaat bersaksi: “Aku tidak kaya, tetapi apa yang aku perlu Tuhan selalu sediakan. Bahkan di tengah kepenatan hidup, damai sejahtera-Nya memberikan ketenangan kepadaku.”(tw)

DOA : “Roh Kudus, tuntunlah hidupku. Aku ingin senantiasa hidup berkenan kepada Allah dan memiliki damai sejahtera. Amin.”

Must Read