Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat 10:33)
Menyangkal dari bahasa aslinya diterjemahkan ke bahasa Inggris sebagai ‘to deny’. Artinya mengingkari, tidak mengakui, membantah atau menolak. Contoh di Alkitab: Petrus. Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang setia dan selalu ada bersama-sama dengan Yesus. Namun pada saat Yesus ditangkap, ia menyangkal mengenal Yesus. Petrus menyangkal Yesus tiga kali tepat seperti nubuatan yang dikatakan oleh Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Matius 26:34). Dalam keadaan tenang dan senang, banyak mendapatkan berkat dan mujizat, mudah sekali bagi seseorang untuk tetap beribadah kepada Tuhan. Akan tetapi pada waktu aniaya, waktu kita mengalami persoalan yang tidak tuntas-tuntas dan situasi yang tidak nyaman, apakah kita tetap dapat beriman dan mengandalkan Tuhan Yesus? Petrus gagal, ia tidak dapat mempertahankan imannya. Ia kemudian menyangkal Yesus tiga kali.
Seringkali dalam mengiring Tuhan motivasi hati kita salah. Kita hanya mengejar berkat, mujizat dan kesuksesan. Jika dibiarkan berlarut-larut keinginan itu dapat menjadikan kita kehilangan kesungguhan untuk mengenal pribadi Tuhan. Tuhan inginkan setiap saat, pada saat senang atau susah, kita tetap setia, tulus dan hidup dengan iman yang murni di hadapan Tuhan. Mazmur 50:23 katakan: “… siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.” Ketahuilah setelah lahir baru, Tuhan memproses kita agar dapat hidup semakin suci. Hal penting yang harus dijaga melewati proses penyucian itu adalah kemurnian hati, yaitu kejujuran dan ketulusan kita di hadapan Tuhan. Dan tentu jangan menyangkal Tuhan.
Marilah kita hidup berpegang kepada kebenaran firman Tuhan dan mengakui Tuhan di dalam segala perbuatan kita, apapun situasinya, senang atau pun aniaya, maka Tuhan Yesus sendiri yang akan membela hidup kita. 2 Timotius 2:12 menyatakan: “jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita.” Kita tentu tidak ingin Tuhan menyangkal kita, bukan? Jadi, bertekunlah dalam kebenaran setiap saat. (gl)
DOA: “Tuhan Yesus, aku tidak ingin karena banyak mauku dari-Mu, aku hidup menyangkal Engkau. Aku mau bertekun dalam kebenaran, sebab aku percaya Engkau tahu yang terbaik buatku. Amin.”