Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Pet 4:8)
Ayat di atas merupakan perintah dari rasul Petrus kepada orang-orang percaya terutama pendatang, yang tersebar di berbagai tempat di daerah Asia Kecil dan sekitarnya. Orang percaya ini disebut “pendatang dan perantau” (1 Petrus 2:11) untuk mengingatkan mereka bahwa keberadaan mereka sebagai orang Kristen adalah di dalam dunia yang membenci kepada Yesus Kristus dan pengikut-pengikut-Nya.
Dalam perikop di mana ayat ini berada, Petrus sedang mengajarkan tentang bagaimana praktek hidup Kekristenan yang seharusnya. Dasar hidup mereka harus dilandasi dengan kasih yang sungguh-sungguh, bukan dengan kasih yang berpura-pura atau kasih yang palsu, melainkan dengan kasih yang murni. Kasih seperti itulah yang dapat menjadi pengikat yang kuat dan sempurna dari umat Tuhan satu dengan lainnya. Mengapa hal itu sangat ditekankan oleh rasul Petrus?
Pada perikop selanjutnya yaitu dalam 1 Petrus 4:12-19 rasul Petrus mengemukakan tentang cobaan yang berat yang akan mereka hadapi, yaitu datangnya penderitaan akibat penganiayaan yang bertambah hebat di daerah Asia kecil. Kasih yang sungguh-sungguh harus dilakukan misalnya dalam hal memberi tumpangan kepada sesama sebagai pendatang, dalam hal memberi bantuan keperluan hidup sehari-hari, bahkan dalam hal menyampaikan firman Allah dan melayani satu sama lainnya dengan karunia-karunia rohani yang diberikan oleh Roh Kudus. Semua itu harus dilakukan dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, agar nama Tuhan dipermuliakan. Perbuatan kasih yang sungguh-sungguh akan memberi dampak yang sangat indah dibandingkan dengan perbuatan kasih yang tidak tulus atau yang dilakukan asal saja.
Perhatikan kasih kita kepada Tuhan dan kepada sesama manusia seperti yang Yesus ajarkan dalam hukum kasih. Apakah kita telah mengasihi dengan sungguh-sungguh dan melayani seperti Yesus? Ataukah kita mengasihi dengan asal saja dan melayani mereka dengan pilih kasih? Pencobaan yang berat dapat menjadi alat untuk mengukur seberapa besar kasih kita kepada mereka. Kasih dapat menjadi pengikat yang mempersatukan! (phm)
DOA: “Tolongku Tuhan untuk mengasihi sesamaku, terutama saudara seiman dengan kasih yang sungguh-sungguh, sebagaimana Engkau telah mengasihiku. Amin.”