TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kej 2:18)
Beberapa waktu lalu di grup whatsApp seorang rekan posting cuplikan video khotbah seorang ibu gembala yang kebetulan saya kenal di sebuah Television Ministry. Tema khotbahnya persis seperti judul renungan hari ini: Penolong atau Perongrong. Ia berbicara tentang posisi seorang istri bagi suaminya. Menarik, karenanya tema ini saya angkat kembali. Tentu dengan paparan yang berbeda.
Nats hari ini jelas menegaskan Allah menjadikan Hawa bagi Adam sebagai seorang penolong. Menurut kamus bahasa Ibrani Brown-Driver-Briggs kata ‘penolong’ dari bahasa aslinya bermakna menolong di waktu yang sukar. Ini adalah kodrat seorang istri bagi suaminya, yaitu dapat menjadi penolong suami di waktu sukar. Sudahkah Anda sebagai seorang istri menjadi penolong bagi suami? Atau jangan-jangan malah menjadi perongrong.
Agar supaya tidak menjadi perongrong, mari bersama kita lihat terlebih dahulu apa sih perongrong itu? Perongrong dari kata dasar rongrong, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1 makan sedikit-sedikit, tetapi terus-menerus; 2 kiasan selalu mengganggu (menyusahkan dan sebagainya); 3 merusakkan (secara berangsur-angsur atau dengan diam-diam); 4 merugikan (karena banyak makan ongkos); 5 selalu meminta uang (derma); selalu menebeng (tentang makan); 6 kerap sekali rusak sehingga makan ongkos banyak (tentang mobil dan sebagainya); 7 kiasan mengurangi (menjatuhkan, merusak) pelan-pelan. Kesimpulannya seorang perongrong itu kerjanya merusak dan merugikan dengan cara menggerogoti secara perlahan.
Saya bukan hakim, itu sebabnya saya tidak akan menghakimi siapapun. Tetapi paling tidak dengan mengerti makna kata perongrong, Anda dapat belajar agar terhindar menjadi seorang istri yang merongrong suami. Saya percaya Anda bukan perongrong. Anda adalah seorang istri dengan kodrat ilahi sama seperti maksud penciptaan Hawa bagi Adam. Suami-suami Anda adalah orang-orang yang berbahagia karena Tuhan mempersatukan dalam ikatan pernikahan yang kudus. Ketika orang melihat kesuksesan suami Anda, mereka akan berkata: “Ada wanita hebat dibalik kesuksesan pria.” (tw)
DOA: “Tuhan Yesus, tolonglah aku agar semakin sempurna memenuhi kodratku sebagai seorang istri yaitu menjadi penolong bagi suami yang kucintai. Amin.”