“… maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, ….” (Ul 11:14)
Pagi itu kami berangkat kerja sambil berbasah-basah, melawan rasa enggan yang terbit sejak terbangun dari tidur dan mendengar suara hujan yang masih terus berlanjut sejak semalam lalu. Di tengah derai hujan itulah saya teringat pada beberapa fakta dalam Alkitab tentang “hujan”. Hujan pertama diturunkan ke bumi setelah Allah menciptakan langit dan bumi lengkap dengan segala jenis makhluk hidup di dalamnya. Waktu itu Allah melihat semuanya baik. Hujan memberi tanaman bertumbuh dan berbuah banyak (bandingkan dengan Kejadian 2:5).
Tapi kemudian manusia jatuh ke dalam dosa. Kejahatan manusia tidak semakin berkurang, malahan dosa manusia semakin bertambah-tambah. Ketika itu orang-orang mengeluhkan tentang kejahatan dua kota yang tak terkatakan lagi. Kota-kota itu adalah Sodom dan Gomora. Allah bergumul sebelum akhirnya Dia memutuskan untuk memusnahkan kedua kota jahanam tersebut, dengan menurunkan hujan belerang dan api dari langit. Saya sungguh tidak mau membayangkan model hujan seperti ini. Terlalu mengerikan! (Kejadian 19:1-29).
Ketika Tuhan mengutus Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, dalam kuasa-Nya, Allah menjatuhkan sepuluh tulah atas Mesir. Salah satunya adalah hujan es beserta api yang berkilat-kilat. Terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi. Hujan es yang menimpa binasa segala makhluk yang berada di padang, di seluruh Mesir (Keluaran 9:13-35). Tetapi hujan sedahsyat itu pun tetap mengeraskan hati Raja Mesir, Firaun, untuk tidak membiarkan bangsa Israel pergi.
Namun kasih setia Allah tetaplah untuk umat manusia pilihan-Nya. Dalam nats bacaan kita di atas, Musa memberikan wejangan tentang janji Allah atas umat-Nya yang mau berpegang pada seluruh perintah-Nya. Janji itu adalah berupa hujan awal dan hujan akhir yang mendatangkan kesejahteraan bagi umat kesayangan Tuhan. Janji yang sama juga masih berlaku bagi kita yang bertekad setia melakukan perintah Tuhan. Hujan berkat akan dicurahkan-Nya bagi kita. Percaya saja! (em)
DOA: “Bapa, betapa menakjubkannya cinta-Mu pada umat pilihan-Mu. Dalam kuasa kasih-Mu, tolong aku untuk setia melakukan perintah-Mu, agar selalu kunikmati hujan berkat-Mu. Amin.”