HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 7 April 2013

Khotbah Minggu, 7 April 2013

MEMBAJAK, MENCANGKUL, MENYISIR…
Ayat Pokok: Efesus 5:16; Yesaya 28:23-29
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Yesaya hidup dan melayani Tuhan sebagai nabi kira-kira 700 tahun Sebelum Masehi.  Ketika itu, bangsa Israel tengah menghadapi satu masa yang sukar.  Akibat dosa, kerajaan besar Israel yang terdiri dari 12 suku bangsa pecah menjadi dua: Kerajaan Yehuda dengan ibukota Yerusalem dan rajanya, Rehabeam; dan Kerajaan Israel dengan ibukota Samaria dan rajanya, Yerobeam! 

Krisis moral melanda kedua bangsa, dan Allah memakai raja kafir untuk menghajar dan menghukum mereka.  Ia memakai raja Nebukadnezar untuk menghajar bangsa Yehuda; dan raja Koresh untuk menghajar bangsa Israel!

Di Hari-Hari Terakhir
Krisis moral melanda umat Allah di zaman Yesaya.  Tidak jauh berbeda dengan keadaan yang kita alami sekarang ini.  Surat 2 Timotius 3:1-5 menggambarkan apa yang akan terjadi di hari-hari terakhir ini:

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.”  Dan ayat-ayat selanjutnya menuliskan apa yang dimaksud dengan masa yang sukar.  Salah satunya ialah krisis moral!  “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya…”

Meski tetap beribadah, umat Tuhan tidak lagi percaya pada kuasa dan kekuatan ibadah!  Itu sebabnya, banyak yang mundur dan murtad, ketika diperhadapkan dengan masa-masa yang sukar!

Itu pula sebabnya Tuhan merasa sangat perlu untuk memberi peringatan, “Pasanglah telinga dan dengarkanlah suaraku; perhatikanlah dan dengarkanlah perkataanku!” – Yesaya 28:23.

Membajak – Mencangkul – Menyisir
“Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk menabur?“  Ya!  Untuk menghasilkan kebun anggur yang baik, tanah harus dicangkul, dibajak, disisir setiap hari agar tanah siap untuk ditanami – Yakobus 5:7.

Pergunakan waktu yang ada dengan bijak – selagi tubuh masih sehat dan kuat!  Menunda mengerjakan tanah dan menabur benih berarti akan terlambat menuai hasilnya! 

Jangan biarkan kerajinan menjadi kendor.  “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” – Amsal 6:6.

Empat Jenis Tanah
Dalam Perumpamaan Tentang Seorang Penabur, benih yang ditebar jatuh ke atas empat jenis tanah – Matius 13:3-21:

1. Di Pinggir Jalan: tanah yang keras, belum dicangkul dan dibajak.
   Akibatnya, benih tidak bisa tumbuh; malah habis dimakan burung.
   Gambaran dari orang yang mendengar Firman Tuhan tetapi tidak mengerti,
   sehingga Iblis merampas Firman itu dari dalam hatinya;

2. Tanah Berbatu: benih tumbuh, tetapi tidak berakar.  Saat matahari terbit,
   layulah tanaman itu.  Gambaran dari seorang yang suka mendengar dan
   menerima Firman, tetapi karena tidak berakar, begitu kesusahan datang,
   ia pun langsung mundur;

3. Di Semak Duri: benih tumbuh, tetapi segera mati karena terhimpit oleh
   semak duri. Gambaran dari orang yang mendengar Firman, tetapi kekuatiran
   dunia dan tipu daya kekayaan menghimpit Firman sehingga tidak menghasilkan
   buah. Tuhan berkata, “Jangan kamu kuatir soal makan, minum dan
   pakai” – Matius 6:25;

4. Tanah Yang Baik adalah gambaran dari orang yang mendengar, mengerti, dan
   menanam Firman Tuhan di dalam hatinya. Maka ia akan menghasilkan buah: ada
   yang 100 kali lipat, 60, dan 30 kali ganda!  Puji Tuhan! Yesus berkata,
   “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.” Ranting yang berbuah
   dibersihkan supaya semakin banyak buahnya. Sedangkan carang yang tidak
   berbuah, dikerat dan dibuang ke dalam api!

Kebijaksanaan Tuhan
“… Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan.”

Keputusan Tuhan tidak pernah salah.  Amin!  Amsal 16:9 berkata, “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.” 

Mari pandang kepada Tuhan, mengerti kehendakNya, dan terima keputusan Tuhan, sehinga kita dapat berkata, “Terima kasih, Tuhan.  Ajar aku untuk menggunakan waktu yang ada dengan bijak.”

Kita ada sebagaimana kita ada, semata-mata karena kemurahan Tuhan.  Dalam kesulitan dan kesusahan apapun, percayalan, Yesus senantiasa beserta, dan tidak akan meninggalkan saudara dan saya.  Puji Tuhan!
Tuhan Yesus memberkati saudara.
 

Previous article
Next article

Must Read