MENERANGI SEMUA ORANG
Ayat Pokok: Yohanes 9:1-8
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Kepada Yohanes Allah menyampaikan satu berita penting untuk dibagikan kepada semua orang percaya, yaitu bahwa Allah adalah Terang; di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan – 1 Yohanes 1:5. Yesus adalah Terang dunia. Saudara dan saya yang mengikut Dia akan memiliki terang hidup di dalam Roh Kudus – Yohanes 8:12.
Menerangi Semua Orang
Saudara dan saya memiliki terang Allah Bapa, Allah Anak & Allah Roh Kudus. Dan Ia menghendaki terang yang ada dalam kita diletakkan di tempat tinggi – bukan di bawah gantang – terutama agar bisa menerangi semua orang – bukan benda – di dalam rumah.
Meski ‘cuma’ sekedar lewat, mata Tuhan senantiasa memperhatikan dan tertuju kepada orang-orang yang ditemuiNya! “Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.” Haleluya!
Yesus adalah: (1) Cahaya (yang memancarkan) kemuliaan Allah; dan (2) Gambar dari wujud Allah – Ibrani 1:3. Lebih dari itu, Dia adalah Imam Besar Agung yang turut merasakan segala kelemahan, derita atau kepedihan hati kita – Ibrani 4:14-15. Puji Tuhan!
“Siapakah Yang Berbuat Dosa?”
Melihat seorang yang buta sejak lahirnya, reaksi murid-murid sama dengan reaksi kebanyakan orang: mencari kambing hitam – mencari-cari kesalahan orang! “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”
Tetapi Tuhan segera mematahkan gunjingan di antara murid-murid. KataNya, “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”
Saat Allah mengijinkan Iblis mengujinya habis-habisan, Ayub tidak mempersalahkan siapapun. Ia tetap setia, meski isterinya mendorongnya untuk mengutuki Allah. Katanya, “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” – Ayub 2:9.
Selagi Hari Siang
Siang adalah waktu untuk bekerja. Dan waktu yang Tuhan berikan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Bapa, ada batasnya!
Ketika lewat dan melihat orang yang lahir buta, Yesus tidak membuang waktu. Ia segera bertindak: “Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” Siloam artinya: “Yang diutus.”
Dan karena ketaatannya pada perintah Tuhan, orang buta itu pun beroleh penglihatan! Puji Tuhan!
Pertumbuhan Iman
Terang yang memancar keluar, dan waktu yang dimanfaatkan sebaik-baiknya, menghasilkan sesuatu yang luar biasa!
Perhatikan, setelah bertemu dengan Yesus, orang yang lahir buta ini menjadi seorang yang sama sekali berbeda! Ia mengalami tahapan pertumbuhan iman yang menakjubkan – Yohanes 9:
1. Sama sekali tidak mengenal Yesus – ayat 1;
2. Mengakui Yesus sebagai Nabi – ayat 17;
3. Menjadi murid Tuhan – ayat 27;
4. Mulai bersaksi – ayat 31-33;
5. Sungguh-sungguh menjadi percaya – ayat 38!
“Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus” – 2 Korintus 4:6.
Mari jadi seperti Yesus: memiliki empati; memperhatikan kebutuhan orang-orang yang kita ‘lewati’. Sudahkah terang Tuhan bercahaya, menerangi orang-orang di sekitarmu? Tuhan Yesus memberkati!