HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 28 Agustus 2016

Khotbah Minggu, 28 Agustus 2016

BIJAK & MENGERTI KEHENDAK ALLAH
Ayat Pokok: Efesus 5:15-17
Oleh: Pdt. Victor Malino, Magelang
 
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.  Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.  

Bebal
Menghadapi hari-hari terakhirnya di dunia, manusia memiliki kesamaan sikap:  masa bodoh, tak peduli!  Itulah sikap manusia dari masa ke masa. 

Manusia enggan belajar dari masa lalu.  Mereka mendengar berita tentang bumi yang akan dimusnahkan Allah, namun tak mengacuhkannya.  Seperti di zaman Nuh, demikianlah yang terjadi sekarang ini.  Matius 24:37-39 – “…  Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”

2 Petrus 2:5 – “dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik.” 

Bijak
Tuhan menghendaki saudara dan saya selamat; luput dari pehukuman kekal.  Itu sebabnya firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup; menjadi arif, bukan orang bebal!
Untuk menjadi manusia yang arif, bijak, raja Salomo menasihati kita untuk belajar dari empat hewan terkecil yang kerap dianggap lemah – Amsal 30:24-27:

1. Semut
“Bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas.”  Semut tergolong rajin, karenanya orang malas perlu belajar dari semut – Amsal 6:6.  Semut mengumpulkan makanan di musim panas. 

Selagi hari masih siang, mari kumpulkan dan simpan sebanyak mungkin Firman Tuhan, sebab waktunya akan datang dimana Tuhan akan mengirimkan bala kelaparan – bukan kelaparan akan makanan; bukan pula kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan Firman Tuhan. Orang akan mengembara kesana kemari, namun tidak mendapatkannya – Amos 8:11-12!

2. Pelanduk (Terjemahan Lama: Kelinci)
“Bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu.”  Tak beda dengan pelanduk, saudara dan saya adalah manusia lemah.  Itu sebabnya kita perlu belajar dari pelanduk yang menjadikan bukit batu sebagai tempat perlindungannya.  Kristus adalah batu karang – 1 Korintus 10:4, tempat perlindungan kita yang teguh.

3. Belalang
“Tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur.”  Tidak punya pemimpin, namun bisa hidup bersatu, saling mendukung dalam kasih.  Tanpa kasih, segala yang kita miliki dan perbuat, sama sekali tak ada artinya – 1 Korintus 13:1-3.  Sebab itu, mari hidup dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus telah mengasihi saudara dan saya – Efesus 5:1-2.

4. Cicak (Terjemahan Lama: Laba-laba)
“Yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.”  Meski kecil dan lemah, baik cicak maupun laba-laba mampu menjejakkan kaki bahkan tinggal di istana para raja!  Artinya, saudara dan saya tak boleh mudah putus asa dan patah semangat.

Sebab semangat yang patah mengeringkan tulang – Amsal 17:22.  Sedangkan orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya – Amsal 18:14.

Jadi, meski banyak tantangan, ujian, aniaya, jangan mudah patah semangat.  Jangan pula ijinkan kekecewaan menguasaimu, sebab kekecewaan bisa berakibat fatal: bisa membuat orang jadi lemah lalu meninggalkan Tuhan – Matius 11:6!

Laba-laba memiliki delapan kaki.  Angka 8 bicara tentang kuasa Kebangkitan.  Kuasa Roh yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, itulah yang sanggup memperbaharui dan memberi kita semangat untuk tetap teguh dalam iman kepada Kristus Yesus!  Haleluya!

Mengerti Kehendak Allah
“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.  Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.  Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” –  Roma 8:11-14.

Hari Kedatangan Tuhan sudah kian dekat.  Musim panas segera berakhir, Sebab itu bergegaslah.  Tata dan perhatikan baik-baik cara hidupmu!  Jadilah bijak, jangan bebal!  Mari jangan malu belajar dari empat binatang terkecil di bumi: Semut – Pelanduk (atau Kelinci) – Belalang – Cicak (atau Laba-Laba)!  Jadilah bijak dan mengerti apa kehendak Allah dalam hidupmu! Tuhan Yesus memberkati saudara!
 

Must Read