HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 9 September 2018

Khotbah Minggu, 9 September 2018

MENCAPAI GARIS AKHIR
Ayat Pokok: 1 Korintus 9:23
Oleh: Pdt. David Aritonang

Paulus, yang dulu menganggap ke-Yahudiannya sebagai sesuatu yang sangat berharga, setelah bertemu dengan Yesus pandangannya berubah. “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. … karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya” (Filipi 3:7-8).

Pengenalan akan Kristus Yesus membuat Paulus melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah. Dan segala sesuatu yang dia lakukan, dia melakukannya karena Injil (1 Kor. 9:23). Luarbiasa, bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tetapi kenapa Paulus bisa? Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, …” (Roma 1:16).

Karena Injil
“Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang” (1 Kor. 9:19). Dalam pelayanannya, Paulus menempatkan dirinya sebagai seorang hamba. Bahkan rela menderita demi Injil; berhari-hari mengalami karam kapal dan terkatung-katung di tengah laut, kerap kali harus berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, seringkali dalam bahaya maut (2 Kor. 11:23-27).

Mengapa Paulus mau melakukan semua itu? Karena dia mau Injil didengar, dimengerti dan diterima oleh banyak orang. Ingat, Yesus mati bukan hanya untuk kita, tapi untuk semua orang.

Memenangkan Pertandingan
“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya“ (1 Kor. 9:24). Untuk bisa menang dalam suatu pertandingan, bukan hanya diperlukan kerja keras, tetapi juga harus focus dan dapat menguasai diri.

Pelayanan kepada Tuhan ibarat sebuah pertandingan. Bedanya, pertandingan dalam dunia hanya untuk memperoleh hadiah yang fana di mana ngengat dan karat dapat merusakkannya. Tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

Karena itu hendaklah kita berdiri teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sehingga suatu saat nanti kita bisa berkata seperti Paulus, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; …” (2 Tim. 4:7-8).
Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Must Read