HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 18 Agustus 2019

Khotbah Minggu, 18 Agustus 2019

KEMERDEKAAN
Ayat Pokok: Ulangan 20:1-4
Oleh: Pdm. Hizkia Rephael Mandey

Kemerdekaan yang kita peroleh bukanlah kemerdekaan yang diberikan dengan cuma-cuma atau karena belas kasihan, melainkan kemerdekaan yang diperjuangkan; diperoleh melalui peperangan. Bila kita menang dalam peperangan itu, bukan karena kekuatan dan kepandaian kita, melainkan karena Tuhan.

Dia menyertai orang-orang yang berharap kepada-Nya dan memberikan kemenangan kepada semua orang yang takut dan percaya kepada-Nya, dan taat pada perintah-Nya. “Sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu” (ay. 4). Itulah jaminan Tuhan!

Hukum Perang
Yosafat, raja Yehuda pada saat itu adalah raja yang takut akan Tuhan; selalu menjalankan perintah Tuhan. Suatu hari dia mendapat berita bahwa bangsa Moab dan bangsa Amon bergabung untuk menyerang bangsa Yehuda. Sebagai manusia biasa, Yosafat merasa takut menghadapi dua bangsa yang bergabung, yang tentunya kekuatannya akan jauh lebih besar dari pada kekuatan bangsa Yehuda.

Namun demikian Yosafat mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan hukum perang dalam Ulangan 20:2-4. “Apabila kamu menghadapi pertempuran, ….janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.” Haleluyah!

Musa, juga mengalami hal yang sama seperti Yosafat. Ketika diserang oleh orang Amalekh, dia perintahkan Yosua untuk memimpin pasukan berperang, sedangkan Musa ditemani Harun dan Hur naik ke bukit dengan membawa tongkat Allah. Ketika Musa mengangkat tangan, orang Israel menang. Namun pada saat Musa lelah dan menurunkan tangannya, bangsa Israel kalah.

Mengangkat tangan adalah tanda kita berdoa, berserah kepada Tuhan. Saat itulah Dia memberikan kemenangan!

Daud, adalah raja bangsa Israel, pemimpin yang dikagumi oleh rakyatnya. Saat Daud baru dilantik menjadi raja, keputusan strategis pertama Daud adalah merebut kembali kota Yerusalem dari tangan orang Yebus; orang-orang yang mempunyai kekuatan.

Mereka sudah berkata kepada Daud, “Engkau Daud, tidak mungkin merebut kembali kota ini.” Tetapi dalam Mazmur 20:7 dengan yakin Daud berkata, “… aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya.” Daud berhasil merebut kembali kota Yerusalem!

Peperangan Rohani
Tuhan adalah Allah yang memelihara janji. Dia bukan hanya berjanji memberikan kemenangan dalam peperangan jasmani, tetapi juga dalam peperangan rohani.

1) Peperangan melawan kuasa dosa. Begitu besar dosa manusia, dan dosa itu mengikat manusia. Tetapi kita bisa menang melawan kuasa dosa asal kita hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus (baca: Roma 6:11-14).

2) Peperangan melawan dunia. Kita adalah produk dosa. Tetapi ketika kita lahir baru, kita menerima keselamatan. Yesus tinggal di dalam hati kita, dan kita menjadi orang-orang yang disebut lahir dari Allah. 1 Yoh.5:4 katakan bahwa “… semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia” (1 Yoh. 5:4). Yang dimaksud dengan mengalahkan dunia adalah orang-orang yang keluar dari masa aniaya besar dengan tetap mempertahankan iman percaya mereka kepada Yesus.

3) Peperangan melawan maut. Dalam 1 Kor. 15:54 dikatakan bahwa maut telah ditelan dalam kemenangan! Ketika kemenangan sudah menjadi bagian kita dan kita bertahan dalam iman percaya kita kepada Tuhan, maka maut dikalahkan! Sehingga kita dapat bersekutu dengan Tuhan di dalam sorga untuk selama-lamanya di mana tidak ada lagi kematian.

Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Must Read