HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 29 November 2015

Khotbah Minggu, 29 November 2015

BERDOA & BERJAGA
Ayat Pokok: Keluaran 25:10-15
Oleh: Pdm. Ronald Tamba
 
Berawal dari kerinduan hati Allah untuk senantiasa tinggal di tengah umat yang dikasihiNya.  Ia kemudian memerintahkan Musa membangun satu Kemah Suci lengkap dengan perabotannya.  “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka…” 

Kita mengenalnya sebagai Tabernakel Musa, yang terdiri atas tiga bagian: Halaman, Ruang Kudus, dan Ruang Maha Kudus.  Allah sendiri yang secara khusus dan rinci  memberikan petunjuk pembangunannya. 

Tabut Perjanjian
Dalam Ruang Maha Kudus terdapat Tabut/Peti Perjanjian yang terdiri atas dua bagian:

  1. Bagian Atas disebut Tutup Pendamaian/Grafirat – seluruhnya terbuat dari emas murni  -> melambangkan Allah; dan
  2. Bagian Bawah disebut Peti Asyahadat terbuat dari kayu penaga.  Kayu ini berasal dari pohon penuh duri, berwarna hitam kemerahan -> simbol kedagingan manusia.  Namun puji Tuhan, bagian luar dan dalam kayu penaga  seluruhnya disalut dengan emas murni, sehingga yang tampak bukan lagi kayu, melainkan emas!

Peti Asyahadat
Kalau Bagian Atas, yaitu Tutupan Grafirat bicara tentang Allah, Bagian Bawah, yaitu Peti Asyahadat bicara tentang gereja: saudara dan saya.

Peti Asyahadat berisi:

1. Buli Emas Berisi Manna -> Firman
Allah mengirimkan manna, yaitu roti dari surga untuk memberi makan bangsa Israel di padang gurun – Keluaran 16:4,15.  Dalam Perjanjian Baru, roti hidup bicara tentang Firman; Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia – Yohanes 1:1,14. 

2. Tongkat Harun -> Roh Kudus
Tongkat Harun bertunas, mengeluarkan kuntum, berbunga dan berbuah – Bilangan 17:8.  Galatia 5:22-23 mencatat tentang sembilan buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.  Saat kita mengijinkan Roh Kudus menguasai segenap hidup kita, maka Ia akan membawa kita kepada segala Kebenaran.  “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” – Yohanes 17:17.

3. Loh Batu Berisi 10 Hukum Allah -> Kasih kepada Allah & Sesama
Dari ke-10 Hukum Allah, yang terutama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dan sesama manusia – Markus 12:28-31. Keluaran 20:1-8 fokus pada kasih kepada Allah, sedangkan Keluaran 20:12-17 fokus pada kasih terhadap sesama.

Kehidupan gereja Tuhan, yaitu saudara dan saya haruslah berisikan ketiga hal penting ini, yang menjadi ciri hidup orang percaya: Firman, Roh Kudus, dan Kasih kepada Allah dan sesama!

Kasih: Hukum Yang Terutama
Seberapa besar kesanggupan kita untuk mengasihi Tuhan?  Tiga kali Tuhan mengajukan pertanyaan yang sama kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” – Yohanes 21:15-19. 

Wujud nyata kasih kita kepada Tuhan ialah: menggembalakan domba-dombaNya!  Siapakah domba-domba yang dimaksud?  Dimulai dari anggota keluarga sedarah, meluas kepada orang-orang di sekitar, termasuk para “lawan”!  “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?  Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?” – Matius 5:46.

Wujud kasih kepada sesama, bukan sebatas pujian, sanjungan atau pemberian materi semata.  “Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.  Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah” – Amsal 27:5-6!

Mezbah Dupa
Sebelum masuk ke dalam Ruang Maha Kudus, terdapat Mezbah Dupa: berbicara tentang Doa Penyembahan!  Untuk memelihara ketiga hal ini: Firman – Roh Kudus – Kasih, maka saudara dan saya wajib senantiasa hidup dalam doa, penyembahan dan pujian kepada Tuhan.  Di hari-hari yang kian jahat, mari, jangan ijinkan Iblis mengelabui kita!  Kian giatlah berdoa dan berjaga-jaga!  Haleluya! Tuhan Yesus memberkati kita semua!

Must Read