HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 19 Januari 2020

Khotbah Minggu, 19 Januari 2020

TEMPAT PERSINGGAHAN
Ayat Pokok: Kejadian 13:1-4
Oleh: Pdt. Martha Christiara Pandelaki

Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai…

Tempat Persinggahan
Saat Tuhan memanggil Abram untuk keluar dari negerinya – Kejadian 12:1-4, Abram tidak segera tiba di negeri yang dijanjikan Tuhan kepadanya. Alkitab mencatat, “Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel…” Setelah melalui sekian banyak tempat persinggahan, Abram pun akhirnya tiba dan menetap di Kanaan, negeri perjanjian – Kejadian 13:12.

Ketika Allah membawa bangsa Israel keluar dari perhambaan di Mesir, butuh waktu 40 tahun sebelum mereka tiba di negeri perjanjian yang berlimpah susu dan madu. Bilangan 33 mencatat ada lebih dari 40 tempat persinggahan yang harus dilalui bangsa Israel di padang belantara.

Sebagaimana Abraham dan bangsa Israel harus berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, demikianlah kehidupan kita sebagai sebagai orang percaya. Allah membawa kita dari satu pengalaman ke pengalaman lain, suka dan duka, satu masalah ke masalah berikut, sebagai persiapan untuk menjadikan saudara dan saya layak menerima janji Allah.

Abraham dan bangsa Israel mewarisi tanah perjanjian duniawi yang sementara sifatnya, sementara kita, mewarisi tanah perjanjian rohani, yaitu sorga yang kekal. Puji Tuhan!

Proses
Berbeda dengan orang percaya, orang dunia tidak mengalami proses seperti yang kita alami. “Moab hidup aman dari sejak masamudanya, dia hidup tenang seperti anggur di atas endapannya, tidak dituangkan dari tempayan yang satu ke tempayan yang lain, tidak pernah masuk ke dalam pembuangan; sebab itu rasanya tetap padanya, dan baunya tidak berubah.” – Yeremia 48:11.

Untuk sampai ke negeri perjanjian, untuk menerima waris kerajaan sorga, ada proses yang harus kita lalui. Di padang belantara, di berbagai tempat persinggahan, bangsa Israel kerap menghadapi masalah. Di Rafidim misalnya, mereka diperhadapkan dengan dua persoalan sekaligus: tidak air untuk diminum – Keluaran 17:1-3; dan orang Amalek yang datang memerangi mereka – ayat 8.

Ketika menghadapi berbagai masalah, saat itulah kita perlu lebih sungguh lagi berdoa. Musa berseru kepada Tuhan, dan Tuhan datang memberi pertolongan. Sebab bagi Dia tak ada persoalan yang tak dapat diselesaikan-Nya! Amin.

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab … ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” – 1 Yakobus 1:2-4.

Melangkah di tahun 2020, tak seorangpun tahu ke tempat persinggahan mana Tuhan akan membawa saudara dan saya. Namun satu hal yang pasti: saat kita berseru, Ia akan meluputkan kita dari kesesakan. “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” Mazmur 50:15. Haleluya!

Tuhan Yesus memberkati.

Must Read