HomeUncategorizedIman vs Logika

Iman vs Logika

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. … Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. … (Ibrani 11:17-19)

Iman sering dipertentangkan dengan logika. Iman dianggap tidak rational, tidak masuk akal. Atau tidak dapat dibuktikan dengan akal sehat. Sederhananya iman itu tidak logika. Akibatnya banyak orang yang mengaku Kristen dan punya iman sering mengutamakan logika mereka lebih dari pada imannya. Suatu sikap yang jelas salah. Mengapa salah? Sebab logika tidak akan pernah dapat membawa manusia kepada keselamatan tapi iman mampu. Logika tidak akan pernah mendatangkan mujizat tapi iman bisa. Logika terbatas tetapi iman tak dapat dibatasi, sekalipun dengan logika kita.

Kalau saja Abraham menempatkan logika yang utama, ia pasti tidak akan mau mempersembahkan Ishak sekalipun itu Allah yang minta. Sebab logika mengatakan Ishak pasti mati dan Abraham akan kehilangan anak satu-satunya untuk selama-lamanya. Seorang anak yang telah dijanjikan Tuhan dan diberikan Tuhan di masa tuanya. Di masa istrinya sebenarnya sudah mati haid dan secara logika tidak dapat mengandung seorang anak dalam rahimnya.

Saya bersyukur Abraham menempatkan iman di atas logikanya. Abraham rela dan taat kepada Allah mempersembahkan Ishak dengan imannya. Bukan dengan logikanya. Bahkan kemudian kita tahu dari nats hari ini, dalam imannya Abraham sanggup berpikir kalaupun Ishak mati Allah dapat membangkitkannya. Ini luar biasa sekali. Iman Abraham yang besar menguasai logikanya. Hasilnya sebuah pemikiran yang tidak lazim pada masa itu timbul di pikiran Abraham: kebangkitan. Logika tidak akan mampu membuat Abraham berpikir tentang kebangkitan. Itu pasti. Sebab di dalam zamannya, bahkan zaman sebelum Abraham belum pernah terjadi ada yang mati dan kemudian hidup lagi. Belum ada kisah kebangkitan yang dapat dijadikan referensi oleh pikiran Abraham.

Kalau selama ini Saudara lebih menempatkan logika di atas imanmu, pesan sederhana renungan hari ini: berubahlah! Berilah tempat yang utama bagi iman melampaui logika di dalam hidup kita. Kemudian nikmatilah pekerjaan-pekerjaan besar Allah kita yang pasti akan terjadi lewat iman kita di dalam hidup kita mulai detik ini juga. (tw)

DOA : “Tuhan Yesus, mulai hari ini aku mau belajar mengiring Engkau dengan imanku terutama, bukan hanya dengan logikaku saja. Aku mau menempatkan imanku di atas logikaku. Amin.”

Must Read