HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 26 Mei 2013

Khotbah Minggu, 26 Mei 2013

MENGAMPUNI & DIAMPUNI
Ayat Pokok: Daniel 3
Oleh: Ps. Arto Sadeaho, Finlandia

Mempertahankan iman bukan hal mudah…  Saat diperhadapkan pada pilihan antara hidup dan mati – tanpa ragu sedikitpun – Sadrakh, Mesakh dan Abednego berani membayar harganya. Mereka menolak berkompromi, meski nyawa menjadi taruhan!  Jawab mereka kepada raja Nebukadnezar, “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”  Luarbiasa! 

Membayar Harga
Bagi sebagian orang percaya, aniaya, tekanan dan kesukaran menjadi tantangan terbesar dalam hidup mereka.  Namun bagi sebagian besar lainnya, berbagai kemudahan, kenyamanan lah yang membuat mereka terbuai dan tanpa sadar terseret menjauh dari Tuhan. 

Beranikah saudara membayar harga mahal untuk mempertahankan iman dan melayani Tuhan dengan segenap hatimu?

Mari ambil waktu untuk sejenak merenung dan mengevaluasi.  Apakah saudara tengah berada dalam zona nyaman?  Apakah berbagai kegiatan, kesibukan menyita seluruh waktu dan perhatianmu? Masihkah hatimu berkobar-kobar untuk Tuhan?

Mengampuni
Mengampuni adalah salah satu ‘harga’ mahal dan teramat berat yang kerap harus kita bayar, sebagai tanda ketaatan kita pada perintah Tuhan! 

Dunia penuh dengan ketidak-adilan.  Jika hal buruk menimpa – jika orang terdekat berkhianat dan menyakiti hatimu – misalnya, bagaimana respon saudara?  Mengampuni?  Atau menyimpan kepahitan seumur hidup? 

Siapa yang tidak perlu pengampunan?  Setiap orang butuh pengampunan.  Dua ribu tahun lalu Yesus rela mati disalib untuk mengampuni segala dosa dan kejahatan kita!  Dia lalu menugaskan murid-murid untuk membawa berita pengampunan kepada segala bangsa.  Tetapi bagaimana bisa menyampaikan kabar pengampunan, jika kita sendiri tidak mau mengampuni?

Dalam Doa Bapa Kami, Tuhan mengajarkan kita untuk terlebih dulu memberi pengampunan.  Jika tidak, maka Bapa yang di sorga pun takkan mengampuni kita – Matius 6:14-15.

Buah Pengampunan
“Pembalasan itu adalah hak-Ku.  Akulah yang akan menuntut pembalasan.”  Demikian Firman Tuhan. 
Tahukah saudara, saat memberi pengampunan berarti kita membebaskan diri sendiri dari beban berat yang membuat jiwa tertunduk??  Memberi pengampunan juga berarti menyerahkan Allah untuk bertindak, dan menuntut pembalasan!

Sakit hati, kekesalan, kepahitan berubah menjadi sukacita.  Hal-hal negatif berubah menjadi positif.  Haleluya!
Sebaliknya, tidak mengampuni hanya membuahkan kebencian, kepahitan, sakit hati, dendam, dan segala perasaan negatif lain, yang berujung pada rusaknya hubungan kita dengan Allah!

Sebagaimana Tuhan mempunyai rencana dalam hidup kita, yaitu rancangan keselamatan dan damai sejahtera untuk memberi hari depan yang penuh harapan; demikian pula Iblis.  Ia pun mempunyai rencana bagi setiap saudara dan saya, yaitu menebar kepahitan dalam hati supaya kita tak dapat melayani Tuhan!

Tuhan menghendaki setiap saudara dan saya untuk mengampuni!  Mari belajar mengampuni, dan terima pengampunan dari Tuhan.  Sejauh timur dari barat, sedemikian jauh Dia membuang segala dosa dan kesalahan kita!  Dan Dia takkan mengingat-ingatnya lagi.  Puji Tuhan!
Tuhan Yesus memberkati saudara!
 

Must Read