HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 16 Februari 2014

Khotbah Minggu, 16 Februari 2014

Gereja
Ayat Pokok: Kolose 2:1-8
Oleh: Pdt. Max Meiruntu (GPdI Sydney)

Pada saat ini dunia sedang digoncangkan. Semua mata tertuju melihat media “apa yang sedang terjadi pada dunia ini”. Namun kita jangan terpaku pada dunia yang sedang diporak-porandakan ini. Satu hal penting yang harus kita perhatikan adalah ada badai yang sangat menakutkan yang sedang melanda gereja Tuhan di akhir zaman ini yaitu adanya pengajaran-pengajaran yang kelihatannya membawa revival, kegerakan besar, tetapi sebenarnya menyesatkan. Bila gereja tidak hati-hati , maka akan bisa terpengaruh.

Ada banyak gereja sekarang yang kiblatnya sudah berubah, terpengaruh barat. Mengapa? Karena tidak berakar. Gereja jenuh karena melihat hal yang sama setiap minggu. Karena itu gereja harus menarik. Kegerakan-kegerakan Pantekosta harus dikembalikan lagi. Kalau ada kuasa Roh Kudus, akan terjadi mujizat yang luarbiasa. Kiblat kita adalah Kristus.

Kristus adalah kepala. Kiblat kita ke atas. Di Efesus 4:14-15 Rasul Paulus berbicara tentang gereja yang dibangun, yang berakar. Pohon yang akarnya tidak dalam, mudah tumbang. Gereja Perlu pembenahan dan pemulihan. Untuk itu kita harus berdoa dan minta Roh Kudus dicurahkan. Saat ini gereja sedang dalam proses untuk masuk dalam kesempurnaan.

Gereja yang kuat dalam pengajaran
Gereja kita adalah Gereja Pantekosta. Maka pengajaran yang diberikan adalah Pengajaran Pantekosta. Mari kita bawa Api Pantekosta supaya orang melihat suatu kegerakan besar. Orang lumpuh berjalan, orang buta melihat. Apakah itu hanya berlaku pada zaman kisah para rasul? Tidak! Yesus Kristus tidak pernah berubah, baik kemarin, hari ini, sampai selama-lamanya. Mujizat Allah masih tetap berlaku, seperti yang pernah terjadi pada zaman Petrus, bayangannya lewat orang sakit sembuh. Rasul Paulus tidak bisa datang, hanya kirim sapu tangan, orang sakit sembuh. Gereja yang kuat adalah gereja yang pengajarannya kuat. Pengajaran yang kuat adalah Firman Allah, Yesus Kristus. Di dalam Dia kita bertumbuh dan berbuah lebat.

Gereja yang kuat penuh puji-pujian
Dalam puji-pujian ada kuasa. Mazmur 22:4 katakan, “Allah bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.” Ada sebuah nyanyian yang mengatakan, “Hati yang gembira adalah obat, tetapi semangat yang patah, mengeringkan tulang.” Uang tidak dapat dijadikan ukuran kebahagiaan seseorang. Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah meskipun di penjara. Lalu terjadilah gempa bumi yang hebat, dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua (Kisah Rasul 16:25-26). Dia tidak pernah memberikan roh ketakutan. Ucapan syukur dapat merubah keadaan. Lima roti dan dua ekor ikan cukup untuk lima ribu orang karena diterima dengan ucapan syukur. Setiap permasalahan yang kita hadapi, terima dengan ucapan syukur.

Gereja yang kuat disertai dengan tanda-tanda
Markus 16:17 katakan, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, …”

Marilah kita berdoa dan minta Tuhan melakukan revival agar kegerakan besar terjadi, kembali menjadi gereja mula-mula.  

 

Must Read